"Jadi tidak ada hubungannya dengan jenglot. Jauh itu (hubungannya). Janglot itu dulu nama orang Belanda kalo nggak salah, jadi bukan nama sesuatu yang dikategorikan pesugihan," terang Wahono.
Dikonfirmasi terpisah, kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sragen, Tedi Rosanto mengatakan, asal usul penamaan pasar tidak terpisah dengan sejarah lokasi di mana pasar tersebut berdiri. Pihaknya menampik jika penamaaan Pasar Janglot terkait dengan keberadaan benda-benda mistik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan sejarahnya nama-nama dukuh. Karena pasarnya kabupaten kan berimpitan dengan pasar desa. Nama itu dimunculkan tokoh-tokoh di sana zaman dahulu. Nama Janglot sebetulnya tidak terkait benda-benda mistik. Di Tangen tidak ada hal-hal seperti itu," pungkasnya.
(sip/sip)