Hendro menjelaskan bagi peserta yang mengalami sakit saat tes gelombang pertama, pihaknya memberikan kesempatan untuk ikut tes di gelombang kedua.
"Bagi peserta yang melakukan relokasi UTBK dan mengalami sakit pada tahap pertama, peserta bisa mengikuti ujian di tempat yang sama pada tahap kedua yang akan dilaksanakan 20-29 Juli 2020," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu pihaknya mengungkapkan pada hari pertama ada peserta yang suhu tubuhnya melebihi 37,5Β°C. Namun, pihaknya tidak langsung meminta peserta itu untuk pulang.
"Jadi hari pertama saat sesi dua itu ada satu anak yang ketika dicek suhunya 38Β°C, tapi ternyata setelah kami minta istirahat dan kami cek lagi suhunya turun. Ternyata yang bersangkutan itu saat perjalanan terkena terik matahari," urainya.
Untuk protokol kesehatan, pihaknya memastikan dijalankan dengan ketat. Seluruh peserta UTBK wajib menggunakan masker, baju lengan panjang, sarung tangan, menerapkan physical distancing atau menjaga jarak fisik serta menghindari kerumunan.
"Bagi pengantar peserta ujian, hanya diperbolehkan masuk sampai ruang drop off dan tidak diperkenankan berada di area ujian selama ujian," ujarnya.
Sebelum mengikuti UTBK, setiap peserta dicek suhu badannya, wajib mencuci tangan sebelum masuk ruangan dan wajib mengenakan masker.
"Di dalam ruangan jarak duduk juga sudah diatur sesuai protokol kesehatan. Semua pengawas yang berjumlah 10 orang mengenakan alat pelindung diri. Sebelum peserta masuk dilakukan sterilisasi ruangan dengan penyemprotan desinfektan," tutupnya.
(ams/sip)