Pelaksanaan ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) baru dimulai sejak kemarin. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan peserta yang hadir di UTBK hari pertama mencapai persentase 95 persen.
Plt Dirjen Kemendikbud Nizam mengatakan di masa normal jumlah peserta ujian SBMPTN biasanya persentase mencapai angka 85 persen. Menurutnya, tahun ini merupakan rekor karena pelaksanaan di hari pertama mencapai persentase 95 persen.
"Dan jumlah peserta yang hadir hari kemarin angkanya di atas 95 persen. Ini rekor juga karena selama ini di masa normal yang hadir ujian malah di bawah 90 persen. Jadi tahun lalu di angka sekitar 85, 86 persen," kata Nizam di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK UI), Depok, Senin (6/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nizam juga mengatakan ada total sekitar 702.000 calon mahasiswa yang akan mengikuti ujian SBMPTN. Menurut Nizam, dari jumlah tersebut sudah ada sekitar 530.000 peserta yang terdaftar mengikuti gelombang pertama SBMPTN.
"Dari pendaftar sekitar 702.000. Alhamdulilah yang sudah ikuti gelombang pertama sekitar 530 sekian ribu. Jadi cukup banyak yang ikut gelombang pertama," ujar Nizam.
Lebih lanjut, Nizam mengungkapkan peserta yang tidak mendapat giliran ujian di gelombang pertama akan diikutkan ke gelombang kedua. Dia menegaskan tidak akan ada pembedaan dalam pelaksanaan SBMPTN gelombang pertama dan kedua.
"Tapi sisanya tetap semua akan kita layani sepenuhnya. Yang ikut gelombang pertama pun kalau tidak sehat akan mengikuti gelombang kedua. Dan ini tidak dibedakan gelombang pertama dan kedua. Meskipun waktunya beda. Soalnya mungkin tentu tidak sama ya supaya tidak ada yang diuntungkan. Tapi proses seleksinya akan bersamaan," tutur Nizam.
Tonton video 'Berkerumun Daftar UTBK, Calon Mahasiswa Baru Dinyatakan Reaktif':