Kemendikbud: Peserta Hadir UTBK Hari Pertama di Atas 95%, Ini Rekor

Kemendikbud: Peserta Hadir UTBK Hari Pertama di Atas 95%, Ini Rekor

Rahel Narda C - detikNews
Senin, 06 Jul 2020 16:36 WIB
Plt Dirjen Kemendikbud Nizam  di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK UI), Depok, Senin (6/7/2020).
Plt Dirjen Kemendikbud Nizam di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK UI), Depok, Senin (6/7/2020). (Foto: Rahel/detikcom)
Jakarta -

Pelaksanaan ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) baru dimulai sejak kemarin. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan peserta yang hadir di UTBK hari pertama mencapai persentase 95 persen.

Plt Dirjen Kemendikbud Nizam mengatakan di masa normal jumlah peserta ujian SBMPTN biasanya persentase mencapai angka 85 persen. Menurutnya, tahun ini merupakan rekor karena pelaksanaan di hari pertama mencapai persentase 95 persen.

"Dan jumlah peserta yang hadir hari kemarin angkanya di atas 95 persen. Ini rekor juga karena selama ini di masa normal yang hadir ujian malah di bawah 90 persen. Jadi tahun lalu di angka sekitar 85, 86 persen," kata Nizam di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK UI), Depok, Senin (6/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nizam juga mengatakan ada total sekitar 702.000 calon mahasiswa yang akan mengikuti ujian SBMPTN. Menurut Nizam, dari jumlah tersebut sudah ada sekitar 530.000 peserta yang terdaftar mengikuti gelombang pertama SBMPTN.

"Dari pendaftar sekitar 702.000. Alhamdulilah yang sudah ikuti gelombang pertama sekitar 530 sekian ribu. Jadi cukup banyak yang ikut gelombang pertama," ujar Nizam.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Nizam mengungkapkan peserta yang tidak mendapat giliran ujian di gelombang pertama akan diikutkan ke gelombang kedua. Dia menegaskan tidak akan ada pembedaan dalam pelaksanaan SBMPTN gelombang pertama dan kedua.

"Tapi sisanya tetap semua akan kita layani sepenuhnya. Yang ikut gelombang pertama pun kalau tidak sehat akan mengikuti gelombang kedua. Dan ini tidak dibedakan gelombang pertama dan kedua. Meskipun waktunya beda. Soalnya mungkin tentu tidak sama ya supaya tidak ada yang diuntungkan. Tapi proses seleksinya akan bersamaan," tutur Nizam.

Tonton video 'Berkerumun Daftar UTBK, Calon Mahasiswa Baru Dinyatakan Reaktif':

Sementara itu Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo mengatakan pelaksanaan tempat UTBK di masa pendemi ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari satgas COVID-19. Bagi daerah yang belum dapat izin menjadi tempat pelaksanaan UTBK, maka peserta di daerah tersebut akan diikutkan ke dalam pelaksanaan SBMPTN gelombang kedua.

"Untuk sementara ada beberapa lokasi yang tidak bisa dilaksanakan di gelombang satu ini karena belum dapatkan izin dari satgas daerah," ujar Budi

"Sebagi contoh Tangerang Selatan. Jadi UNJ memiliki mitra UIN Syarif Hidayatullah dan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang berada di Tangerang Selatan untuk sementara belum diizinkan sehingga seperti Pak Dirjen tadi informasikan tidak akan merugikan adek-adek calon peserta tapi akan kita relokasi di gelombang kedua yang akan dilaksanakan tgl 20-29 Juli," sambung Budi.

Diketahui, Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) akan digelar dalam dua gelombang. Sebab, virus Corona (COVID-19) masih mewabah.

"UTBK 2020 dalam rangka SBMPTN kali ini adalah UTBK dalam situasi kenormalan baru," kata Ketua Tim Pelaksana LTMPT, Mohammad Nasih dalam jumpa pers virtual Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Selasa (24/6/2020).

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti) Kemendikbud, Nizam, menjelaskan rencana semula UTBK-SBMPTN 2020 digelar pada 5 sampai 12 Juli 2020. Namun asumsi yang dipakai semula adalah COVID-19 sudah reda di Indonesia. Ternyata, COVID-19 masih ada sampai saat ini.

"Akhirnya kita sepakati ada dua gelombang," kata Nizam.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads