Kreatif! ABG Ini Bikin Sepeda Setinggi 3,5 Meter Buat Gowes Saat Pandemi

Foto: M Ikhsan dan sepeda setinggi 3,5 meter rancangannya (Achmad Syauqi/detikcom)

Klaten -

Seorang siswa SMP asal Klaten, M Ikhsan Nurrohman (15) punya ide kreatif untuk gowes saat pandemi virus Corona atau COVID-19. ABG itu lalu mendesain sepeda setinggi 3,5 meter yang dibikin dari dua sepeda bekas.

"Bahannya dua sepeda bekas, satu sepeda onta dan satu jengki. Rangkanya pakai besi bekas," kata Ikhsan saat ditemui detikcom di rumahnya, Dusun/Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten, Sabtu (20/6/2020).

Ikhsan mengaku merancang sepeda itu sekitar sebulan yang lalu. Waktu luangnya selama masa belajar di rumah dia isi dengan mendesain sepeda tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memanfaatkan sepeda bekas sebab kalau beli sekarang mahal. Saya gambar bentuknya, saya cari bahan dan saya bawa ke tukang las," terang Ikhsan.

Sepeda rancangan Ikhsan pun tampak unik karena disusun dari sepeda onthel dan jengki. Bahkan, bentuknya juga mirip tangga, karena ada sambungan besi bekas.

"Bahan sambungan besi bekas dan rantainya butuh lima meter. Cara naiknya juga tidak mudah begitu jadi," ujar Ikhsan.

Cara menaiki sepeda itu juga ternyata tidak mudah. Ikhsan menuturkan dia harus mengayuh dulu baru bisa duduk di sadel.

"Besi itu saya sambung ke setang. Jadi saat mau naik kemudi di bawah untuk jalan dulu dan setelah ada nafasnya baru dilepas dan naik melalui tiga tangga," terang Ikhsan.

"Sebab tingginya 3,5 meter dan tidak bisa langsung naik ke sadel," imbuhnya.

Tonton juga 'Gowes Kembali Booming, Bengkel Sepeda di Solo Kebanjiran Pembeli':

[Gambas:Video 20detik]

Ikhsan mengaku sempat terjatuh karena mencoba sepeda yang dirancangnya itu. Setelah beberapa kali mencoba dia akhirnya bisa gowes dengan sepeda rancangannya itu.

"Sudah keliling kota kecamatan. Tapi ya harus hati-hati dan waspada untuk menghindari lampu, kabel atau pohon agar tidak nyangkut," tambah Ikhsan.

ABG yang sekolah di SMP Yogyakarta itu pun mengaku terinspirasi membuat sepeda itu dari komunitas yang ada di Yogyakarta.

"Di Yogyakarta sudah ada, bahkan komunitasnya. Tapi di Klaten kayaknya belum ada," ucap Ikhsan.

Di lokasi yang sama, kakek Ikhsan, Suroyo mengaku sempat cemas dengan ide sepeda setinggi 3,5 meter itu. Selain karena tingginya tidak lazim, mereka juga khawatir apakah sepeda itu bisa dinaiki.

"Awalnya was-was juga sebab tingginya 3 meter lebih dan khawatir jatuh. Tapi ternyata bisa dinaiki sampai saya potongi semua dahan pohon di depan rumah," kata Suroyo.

Halaman 1 2

Selanjutnya