Penurunan anggaran tahun ini, lanjut Haris disebabkan ada realokasi anggaran daerah untuk penanganan pandemi virus Corona atau COVID-19. Apabila anggaran Rp 150 juta untuk 2020 kurang, maka akan diajukan lagi di APBD perubahan.
"Harus dimaklumi pengurangan itu dampak refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19. Dalam Perubahan APBD itu kami akan ajukan tambahan anggaran Rp 90 juta untuk tambahan 400 tangki, " tambah Haris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah desa rawan air bersih yang akan jadi daerah sasaran, sambung Haris, masih mengacu tahun 2019. Jumlahnya sebanyak 42 desa di 9 kecamatan.
"Daerah rawan bisa sama dengan lokasi tahun 2019. Bisa bertambah atau berkurang dibanding tahun 2019 dan sebelumnya sesuai kondisi riil lapangan," terang Haris.
"Krisis air bersih adalah persoalan rutin tahunan. Masyarakat tetap kami imbau hemat air di daerah rawan," pungkas Haris.
(sip/mbr)