Oleh karena itu, MUI Jateng akan mengusulkan soal salat Jumat dua gelombang ke MUI Pusat dengan berbagai pertimbangan. Terutama dalam kondisi pandemi Corona ini umat wajib beribadah di masjid dengan menjaga jarak.
"Kita akan Insyaallah berusaha agar ada fatwa bahwa bisa dua shift, karena kalau tidak itu sulit. Contoh di Masjid Baiturrahman, kita lihat sebelum salat sampai luar, begitu salat, masuk suk-sukan (berdesakan), satu shift tidak mungkin, maka nampaknya dipertimbangan dua shift," jelas Darodji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu perlu fatwa, hanya saja kendalanya ada fatwa pusat, tapi itu kondisinya berbeda. Akan kita bilang ke pusat kondisi ini menuntut adanya shift," sambung dia.
Diwawancara terpisah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan new normal dalam hal beribadah butuh persiapan matang. Salah satunya dengan memperhitungkan sistem zonasi persebaran virus Corona, Ganjar mencontohkan untuk zona hijau bisa diuji coba dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Yang hijau saya izinkan untuk uji coba misalnya menggelar salat berjemaah, tapi yang merah atau yang kuning jangan dulu. Meski Menteri Agama sudah memperbolehkan, tapi tidak terus tumplek brek, kalau Kota Semarang yang sekarang masih naik terus kurvanya, ya jangan dulu. Bahaya nanti," pesan Ganjar.
(ams/sip)