"Sering kali mereka mengabaikan keselamatan diri pribadinya sendiri demi tanggung jawab dan pengabdian ini. Sejatinya, ini tak hanya sebuah pertempuran melawan Corona. Ini adalah sebuah perjuangan meneruskan tatanan peradaban yang sudah terbangun sejak ribuan tahun lalu," katanya.
Saat ini, lanjut Ditya, setiap elemen harus menjadi bagian jejaring multihelix yang secara sadar saling memperkuat sama lain, dengan perannya masing-masing. Hal tersebut, tuturnya, agar memperlancar setiap proses kerja dan hasilnya maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan biarkan tenaga kesehatan berjuang sendiri! Seluruh elemen harus bersama-sama kerja mendukung dunia medis," ucapnya.
Dia mengatakan, apalagi pemerintah sebagai pemilik political power, dunia usaha sebagai pemilik economic power, perguruan tinggi sebagai pemilik knowledge power, media massa sebagai pemilik information power, plus masyarakat dan komunitas sebagai penerima hasil pembangunan sekaligus pemilik social control. Menurutnya, semuanya harus bersatu padu untuk menghadapi virus tak kasat mata ini.
"Pemerintah, pengusaha, akademisi, media massa dan masyarakat harus bersatu padu. Pemerintah antar negara harus melupakan prinsip kompetisi, demikian pula para pelaku usaha, akademisi, maupun media massa.Mereka harus berkolaborasi," ujarnya.
Dalam hal ini, kata Ditya, masyarakat diharapkan mendukung upaya pertempuran melawan corona dengan mematuhi protokol-protokol kesehatan, protokol sosial dan kearifan lokal.
"Kolaborasi antara peraturan yang bijak, tegas dan budaya hidup sehat dan hidup berdampingan secara damai harus dikembangkan berbasis kepedulian sosial dan kesejahteraan komunal," katanya.
"Saat ini semua pihak harus belajar, mengejawantahkan falsafah 'mangasah mingising budi' dalam kehidupan sehari-hari. Mangasah mingising budi dapat dipahami mengasah ketajaman budi," imbuh Ditya.
Ditya menambahkan, seluruh komponen Bangsa harus belajar menghadapi wabah baru ini. Seperti halnya pada dunia kesehatan harus melakukan penelitian dan riset-riset tentang Corona.
"Pemerintah harus terus belajar mengelola negara dalam situasi pandemi, dimana situasi ini sangat dinamis dan memerlukan protokol-protokol yang harus dilaksanakan secara tegas namun tidak memberatkan, dan masyarakat harus belajar bagaimana hidup secara disiplin dengan mematuhi norma dan nilai baru dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.
(sip/mbr)