Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X kembali menyapa masyarakat melalui program #SultanMenyapa. Memasuki jilid 5, sapaan kali ini bertajuk 'Terimakasih Bagi, Para Patriot Kemanusiaan'.
Berikut isi dari #SultanMenyapa jilid 5 bertajuk 'Terimakasih Bagi, Para Patriot Kemanusiaan':
#SultanMenyapaJilid5
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TERIMAKASIH BAGI,
PARA PATRIOT KEMANUSIAAN
Assalamualaikum wr wb
Merebaknya pandemi corona ini telah mengubah semua aspek kehidupan kita secara drastis. Seakan terjadi diskontinuitas oleh disrupsi penyakit ini. Selain membawa duka bagi sebagian dari kita, juga menimbulkan kesulitan keuangan bagi banyak orang.
Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang dalam kepada para dokter, paramedis dan perawat serta tenaga non-medis lainnya. Andaikan dalam sebuah pertempuran, mereka yang berada di front terdepan itu, sejatinya adalah patriot-patriot bangsa.
Para pahlawan kemanusiaan yang rela gugur, dan para pejuang yang hingga kini masih bertarung nyawa di rumah sakit-rumah sakit dan berbagai tempat di mana saja. Merekalah yang tiada putus mengabdikan diri menunaikan misi kemanusiaan untuk kita yang berada di rumah. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita semua.
Terima kasih.
Wasalamualaikum wr. wb..
Selasa Pon, 12 Mei 2020
HAMENGKU BUWONO X
Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji menjelaskan maksud dari #SultanMenyapa jilid 5 ini. Menurutnya, wabah virus Corona memaksa manusia dan seluruh negara di dunia untuk melakukan reorientasi, setting ulang, dan me-restart kehidupan. Hal ini, lanjut Ditya, juga terasa dampaknya dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
"Reorientasi dan realokasi mulai dari level pemerintah suatu negara, kelompok masyarakat, keluarga dan individu dilakukan sebagai sebuah langkah survival dalam melawan wabah ini," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (12/5/2020).
Ditya melanjutkan, tak hanya berpengaruh besar di dunia medis, multiplier effect pun mulai terjadi di ranah politik, sosial dan kemasyarakatan. Dia mengungkapkan hal ini makin memperkeruh wajah muram ekonomi dunia, yang sejak awal tahun 2020 mengalami perlambatan pertumbuhan.
Sementara dalam menghadapi wabah corona, kata Ditya, dunia kesehatan menjadi pasukan elit, prajurit pilih tandhing yang berjibaku melawan musuh yang tak dapat ditangkap dengan indra penglihatan ini. Ditya mengatakan, dunia kesehatan menjadi salah satu leading sector, mengandalkan seluruh tenaga medis di tengah keterbatasan fasilitas pelayanan kesehatan.