Menurut Rahmanto, desa sudah berusaha mencari Larry dengan mengerahkan tim. Namun tim yang melacak Larry sampai Salatiga kehilangan jejak. Sejumlah saksi yang ditanya melihat Larry tapi tidak mengetahui persis arah perginya.
"Kita kebablasan tidak bertemu. Ini sudah pulang, kita isolasi sama gugus untuk 14 hari dan kita tugaskan gugus di sana untuk memantau," sambung Rahmanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Larry menjalani isolasi mandiri karena dia baru pulang dari luar daerah saat kondisi pandemi Corona. Pihak desa juga memahami kondisi Larry.
"Ini diisolasi gugus desa dan soal dari mana saja Larry kita tidak tahu. Isolasi minimal untuk 14 hari ke depan," imbuh Rahmanto.
Diberitakan sebelumnya, Frans Larry Oktavianus (43) berjalan kaki sambil membawa poster di pundak dan punggungnya menawarkan ginjalnya untuk dijual. Larry menawarkan ginjalnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga setelah dirumahkan dari tempat kerjanya di tengah pandemi Corona.
"Kemarin saya udah dirumahkan karena pekerjaan sepi setelah Corona. Padahal saya ada utang harus saya bayar, untuk makan dan kebutuhan," kata Larry saat ditemui detikcom di Jalan Yogya-Solo, Dusun Karangwuni Kulon, Desa Dlimas, Kecamatan Ceper, Klaten, Sabtu (2/5).
Saat berbincang dengan detikcom, Larry tampak berjalan gontai ke arah utara. Dia menggendong tas, bermasker, dan memakai sandal jepit.
Di punggung dan dadanya terdapat selembar poster bertuliskan tangan. Di poster itu tertulis, 'Berkah Dalem, maaf saya Frans Larry O ingin jual ginjal untuk nafkahi keluarga saya, melunasi hutang, pendidikan, kesehatan, tempat tinggal, makan agar keluarga saya tak diremehkan. Maaf saya bukan mengemis'.
Larry mengaku berjalan kaki hendak menuju ke Semarang. Jika memungkinkan, dia ingin bertemu Gubernur Jawa Tengah agar mendapat solusi.
(rih/ams)