Lima karyawan di salah satu supermarket di Sleman menjalani isolasi mandiri. Hal itu dilakukan setelah kelima karyawan itu saat menjalani rapid test didapati hasil reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan Puskesmas I Mlati melakukan rapid test terhadap karyawan di salah satu pusat perbelanjaan. Rapid test itu dilakukan pada Sabtu (2/5).
"Ada 40 karyawan yang kami lakukan rapid test pada Sabtu (2/5). Hasilnya ada lima karyawan yang reaktif dan semuanya di bagian administrasi," kata Joko saat dihubungi wartawan, Senin (4/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima orang itu akhirnya menjalani swab test di RSA UGM. Namun, hingga kini hasil swab belum keluar.
"Sudah dilakukan swab dan hingga sore ini hasilnya belum keluar. Biasanya hasilnya bisa diketahui tiga sampai lima hari," jelasnya.
Joko mengungkapkan kelima karyawan itu saat ini telah menjalani isolasi mandiri. Dia juga mengungkapkan kondisi kelimanya secara fisik dalam kondisi baik.
"Mereka sudah menjalani isolasi mandiri. Kalau kondisi terakhir kelimanya baik dan secara fisik sehat," jelasnya.
Lebih lanjut, rapid test itu dilakukan setelah pihak Dinkes Sleman melakukan tracing terhadap kasus nomor 67. Diketahui yang bersangkutan mengaku merupakan salah satu karyawan di supermarket tersebut.
"Kasus 67 laki-laki 41 tahun telah dinyatakan sembuh pada 28 April. Dia tinggal di Maguwoharjo dan mengaku memang bekerja di situ," katanya.
Terkait kemungkinan terbentuknya klaster baru, Joko menyebut masih harus menunggu hasil swab test.
"Belum bisa disebut klaster karena baru hasil rapid test. Kalau nanti hasil PCR-nya positif, baru mungkin jadi klaster baru," tutupnya.
(ams/mbr)