Keponakan Suwarni, Dendra menambahkan, budenya tersebut meninggal dunia di RSI setelah sakit migrain. Dia sempat meminta agar jenazah Suwarni dimakamkan di Dusun Mlandang, Desa Manjungan atas permintaan almarhumah semasa hidup.
"Saya lalu ke rumah Pak RW, Pak Syamsudin dan baru akan koordinasi, ambulans datang sehingga belum ada persiapan. Dari hasil rembug akhirnya dimakamkan di Makam Dusun Mlandang, Desa Tempursari," kata Dendra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tidak menolak, pihak Desa Manjungan juga menerima. Saya juga tak tahu kok muncul di medsos ada penolakan," lanjutnya.
Saat mengetahui info yang menyebut jenazah budenya ditolak beredar di medsos, Dendra mengaku kaget dan bingung. "Jadi tidak benar. Bude saya menurut keterangan dari RSI juga sakit migrain dan petugas yang membawa tidak berpakaian khusus," tambah Dendra.
Diwawancara terpisah, Kepala Desa Manjungan Kecamatan Ngawen Danung Nugraha mengaku akan melaporkan posting-an itu ke polisi. Posting-an itu dinilainya merugikan masyarakat dan pemerintah desanya.
"Kita akan laporkan yang mem-posting sebab tanpa konfirmasi. Yang penting kita laporkan, soal hukum bukan kewenangan kita," terang Danung.
(sip/ams)