"Makannya buah-buahan dan sayur, nanti porsinya akan kami tambah," ujarnya.
Diwawancarai terpisah, pengelola WRC, Tarko Sudiarno, mengaku akan mengevaluasi kejadian ini. Lepasnya dua beruang madu itu karena keteledoran petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depan pasti kami evaluasi. Ini keteledoran petugas kami," ujarnya.
Tarko mengaku senang dengan kondisi kedua beruang, khususnya yang berjenis kelamin jantan. Sebenarnya usianya yang sudah 8 tahun dan masa karantina yang sudah lebih dari 3 tahun, beruang itu layak dilepasliarkan. Namun, karena kondisi pandemi virus Corona atau COVID-19, rencana ini ditunda untuk sementara.
Diberitakan sebelumnya, dua ekor beruang madu ini lepas dari kandangnya pada Rabu (29/4) sekitar pukul 17.00 WIB. Dua beruang madu yang lepas itu masing-masing jantan usia 8 tahun dan betina usia sekitar 5 tahun.
Sebelum kejadian, pawang seperti biasa memberi makan dan membersihkan kandang. Namun, saat pawang menutup pintu kandang, diduga kurang pas sehingga gembok terlepas dan kedua beruang tersebut bisa keluar.
Beruang betina akhirnya bisa ditangkap ketika masih berada di kompleks YKAY. Sedangkan sang jantan berhasil kabur.
Upaya pencarian dilakukan oleh petugas WRC dibantu TNI-Polri dan BKSDA selama hampir lima jam. Akhirnya beruang jantan bisa ditangkap di pekarangan warga tidak jauh dari lokasi WRC yang berada di Kecamatan Pengasih sekitar pukul 22.00 WIB.
(sip/ams)