Nur Rosyid menjelaskan yang bersangkutan merupakan komunitas peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa. Namun dia tidak ikut ke Gowa.
"Dia anggota jemaah tablig tapi tidak ikut ke Gowa, hanya dia kontak dengan temannya yang positif di Desa Jelobo. Sekarang yang bersangkutan dikarantina mandiri di desanya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diwawancara terpisah, Koordinator Wilayah Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Corona atau COVID-19 Klaten, Ronny Reokmito mengatakan rapid test positif belum pasti positif virus Corona. Masyarakat diminta tidak perlu panik.
"Ya betul yang bersangkutan positif. Tapi rapid test positif itu hanya menunjukkan bahwa sudah muncul antibodi karena pernah terpapar, tapi nanti swab-nya bisa saja negatif," terang Ronny.
(rih/sip)