Ganjar lalu menyebut sejumlah negara yang sudah melakukan lockdown selama virus Corona mewabah ini. Banyak dari negara-negara itu yang justru tidak kondusif namun ada juga negara yang tidak melakukan lockdown tapi physical distancingnya ditaati.
"PSBB itu sakit, lockdown itu sakit, Amerika pusing, Italia seperti itu, India geger, belajar dari itu berharap tidak PSBB maka saya harap kita memperbaiki diri, kalau tidak bisa, ya negara harus lindungi umat dan rakyatnya," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pasar di Myanmar itu bagus, semua dikotaki di jalan kemudian kasih jarak, kotak-kotak berjarak dua meter, yang beli ikuti aturan yang ada. Di kita tidak, pak, empet-empetan, tidak mau jaga jarak, tidak pakai masker, yang seperti ini mengkhawatirkan," imbuh Ganjar.
Untuk diketahui, hingga saat ini di Jateng baru Kota Tegal yang disetujui Kemenkes untuk melakukan PSBB di wilayahnya. Sementara itu, Kota Semarang tengah dikaji usulan PSBB-nya oleh Kemenkes.
(ams/mbr)