"Yang pakai helm wajib dibuka. Pintu mobil juga harus dibuka agar wajahnya terlihat jelas. Kartu identitas diperlihatkan melalui CCTV supaya bisa dicatat. Ini untuk mempermudah tracking bila terjadi penularan virus," bebernya.
Selain di Jalan Proklamasi, ada dua pintu masuk lain yang akan dijaga. Masing-masing Stasiun Kota Tegal dan terminal bus. Menurut Dedy, di dua lokasi ini, pihaknya akan menempatkan petugas pemeriksa untuk screening para pendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau terminal bus itu tidak masalah karena berada di luar kawasan kota. Kita akan fokus pada pemeriksaan para penumpang kereta api yang turun di Tegal," kata Dedy.
Baca juga: Rembang Tetapkan Status KLB Corona |
Di akhir wawancara, Dedy mengatakan, blokade jalan yang menuju kawasan alun-alun dan beberapa tempat lain akan dibuka kembali. Sehingga warga Kota Tegal bisa tetap beraaktivitas.
"Tentunya ada pembatasan. Kalau tidak perlu dan mendesak harus tetap di dalam rumah. Pedagang boleh tetap berjualan tapi syaratnya tidak boleh menyediakan tempat duduk. Pembeli tidak boleh malan di warung, tapi harus dibawa pulang," pungkasnya.
(sip/sip)