Distribusi APD gratis itu, ungkap Bagas, tidak melalui lembaga rumah sakit tetapi langsung melalui kenalan tenaga medis. Karena permintaan terus datang akhirnya dibagi rata.
"Dari permintaan yang luar biasa, saya tidak bisa mengikuti permintaan semua RS karena produksi maksimal hanya 70. Akhirnya satu RS saya batasi 5-10 unit saja," pungkas Bagas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang tenaga medis Balai Kesehatan Masyarakat Paru Jawa Tengah, Sri Sumarsih mengatakan sebelumnya sudah dapat bantuan lima unit APD face shield dari Bagas.
"Kemarin sudah dapat lima tapi belum cukup sebab perawat total ada 12 orang, jadi kita datang minta lagi. Ini sudah sangat membantu kami," terang Sri yang kebetulan tengah berkunjung ke rumah Bagas.
Dokter Anas dari RSUD Bagas Waras Klaten mengatakan dirinya datang untuk meminta bantuan face shield. Sebab di RSUD belum ada.
"Untuk face shield kita di RSUD baru rencana beli. Jadi belum ada dan ada info di tempat Mas Bagas ada," ungkap Anas di rumah Bagas.
Menurut Anas, untuk penanganan sementara di IGD masih menggunakan topi operasi dan masker. Sedangkan untuk ODP dan PDP ditangani di ruang khusus.
"Untuk ODP dan PDP nanti di ruang khusus. Nantinya pakai masker N95 dan sudah ada tapi untuk face shield-nya belum ada," sambung Anas.
(rih/sip)