Sayuri menuturkan pihaknya menggunakan algoritma haversine formula untuk mengembangkan fitur tersebut. Di mana masyarakat dapat mengakses sebaran COVID-19 mulai radius 3 km, 5 km hingga maksimal 7 km dari lokasi mengakses via GPS.
"Haversine formula itu adalah algoritma yang kami pakai. Jadi kita berbasis kepada longitude latitude, ada posisi kemudian cari titik persimpangan, persis aplikasi ojol, nanti yang ditangkap di mana. Kalau tidak masuk radius itu tidak tidak dihitung," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih berharap peta persebaran COVID-19 di DIY dapat memberikan informasi kepada masyarakat. Dia berharap dengan adanya peta dan angka persebaran ini masyarakat lebih waspada terkait virus Corona.
"Tetapi ini tidak menunjukkan zona merah, karena secara epidemiologis wilayah DIY ini adalah wilayah yang padat, tidak terpisahkan. Sehingga jangan dimaknai bahwa hanya kecamatan yang ada kasus yang perlu waspada," ucap Berty melalui pesan singkat kepada detikcom, Selasa (24/3).
Dia pun meminta masyarakat DIY tetap tenang dan waspada. Dia berharap masyarakat bisa mengikuti arahan physical distancing yang sudah dicanangkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Corona ini.
"Harapan kami semua masyarakat di DIY tetap waspada dan tidak panik, tetapi mengikuti arahan bapak Gubernur untuk mengurangi keluar rumah bila tidak penting, mengurangi berkumpul dengan banyak orang, rajin melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta meningkatkan stamina tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat," imbuh Berty.
(ams/rih)