Sedangkan pada keris dhapur Nagasasra, wujud naga terlihat utuh dari kepala hingga ekor. Kepala naga mengenakan mahkota, luk keris antara 9, 11, atau 13 kelok. Ada ricikan ri pandhan, dan di bagian gonja sering kali diberi sengkala memet (perlambang tahun) berupa perwujudan hewan-hewan, biasanya bentuk gajah atau singa.
"Hal yang bisa menjadi penanda lainnya adalah dhapur Naga Siluman tak mungkin dhapur Naga Siluman Kamarogan atau kinatah (diberi perhiasan sulur emas). Dhapur Naga Siluman ini dibuat sinengker, wingit, bahkan kebanyakan pamor keleng (polos hitam). Aksesorinya paling hanya di mut-mutan berupa emas atau intan di mulut naga," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan keris dhapur Nagasasra sangat mungkin dipersolek dengan kamarogan dan kinatah, dan ada perhiasan emas atau batu mulai di mulut naga. Seperti halnya keris yang baru saja diserahkan oleh kerajaan Belanda ke Indonesia, merupakan keris dhapur Nagasasra luk 11 kamarogan.
![]() |
Sebelumnya diberitakan, keris yang bernama Kiai Naga Siluman itu diserahkan Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima kepada Presiden Jokowi di Istana Bogor hari ini. Posisi keris dilepas dari warangka (sarung) dan ditegakkan dalam kotak kaca.
Terlihat, warangka alias sarung keris itu bermaterial kayu dengan kelir emas. Deder-nya juga berbahan kayu. Bilahnya berwarna hitam dengan ganja (bagian pangkal yang menjorok ke luar) berornamen emas. Pamor keris ini juga terlihat punya ciri tertentu, seperti ada guratan di tengah.
(mbr/ams)