Keluarga menyerahkan keris Pangeran Diponegoro kepada negara untuk disimpan di museum. Ahli waris enggan menyimpan keris tersebut karena keris itu rawan jadi rebutan.
"Seandainya pun nanti disimpan oleh keluarga, siapa yang bisa menjamin keris itu akan tetap ada. Yang kedua, siapa yang bisa menjamin tidak menjadi bahan rebutan, barange mung siji sing ngaku wong akeh (barangnya hanya satu tapi yang merasa memiliki orang banyak)," ujar keturunan ketujuh Pangeran Diponegoro, Roni Sodewo saat dihubungi detikcom, Selasa (10/3/2020).
Selain itu, keluarga menilai keris itu bukan lagi hanya menjadi milik keluarga Pangeran Diponegoro melainkan milik bangsa Indonesia. Sehingga keluarga meminta pemerintah untuk menyimpan keris itu di Museum Nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dijadikan satu dengan tombak Kiai Rondan, dengan pelana kuda, dengan Kiai Cokro," lanjut Roni.
Diberitakan sebelumnya, Keris Pangeran Diponegoro telah dikembalikan dari Belanda ke Indonesia. Keris itu lalu dipajang di ruangan Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Setelah memberikan pernyataan bersama, Jokowi dan Raja Belanda Willem melihat keris yang disimpan dalam kotak kaca tersebut.
Jokowi dan Raja Willem kemudian berfoto bersama dengan latar keris Pangeran Diponegoro. Keris tersebut kini resmi diterima pemerintah Indonesia.