Fakta Miris di Balik Prank Maut yang Tewaskan 2 Remaja di Kulon Progo

Round-Up

Fakta Miris di Balik Prank Maut yang Tewaskan 2 Remaja di Kulon Progo

Tim Detikcom - detikNews
Senin, 24 Feb 2020 10:45 WIB
Proses evakuasi dua remaja yang tewas tenggelam di underpass Kulur, Kulon Progo akibat prank ulang tahun, Sabtu (22/2/2020).
Evakuasi korban tewas tenggelam akibat prank maut di Underpass Kulur, Kulon Progo. Foto: Sayoto Ashwan/detikcom
Kulon Progo -

Dua orang remaja tewas tenggelam di Underpass Kulur Kulon Progo, usai salah seorang di antaranya mendapat prank ulang tahun. Terdapat beberapa fakta miris di balik kejadian ini. Apa saja?

Peristiwa ini terjadi di Underpass Kulur, Kecamatan Temon, Kulon Progo, Sabtu (22/2) sore. Saat itu ada tujuh orang remaja sedang duduk-duduk di dinding underpass.

Entah siapa yang memiliki ide, mereka bercanda dengan mendorong Rian Haryanto (15) yang saat itu sedang berulang tahun ke underpass yang sedang tergenang air. Rian akhirnya tercebur ke dalam genangan yang ternyata kedalaman airnya lebih dari tiga meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rian ternyata tidak bisa berenang. Dua orang temannya yakni Ramli (15) dan Tegar (16) akhirnya menceburkan diri untuk membantu Rian. Sedangkan remaja lainnya yang masih ada di atas underpass meminta pertolongan warga.

Warga akhirnya berhasil menolong Ramli dalam kondisi pingsan. Sedangkan Tegar dan Rian sudah meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

Polisi telah menyelidiki kasus ini. Kapolsek Temon Kompol Hery Setyo Budi mengungkap polisi sudah memeriksa sejumlah saksi.

"Sengaja diceburkan, untuk surprise, dia kan ulang tahun," kata Hery kepada wartawan, Santu (22/2) malam.

Salah seorang kerabat Rian, Riyanto, mengatakan keluarga korban sudah menyiapkan pesta kecil di rumahnya di Sogan, Wates. Yakni dengan menyiapkan nasi tumpeng dan ikan bakar. Rencananya makanan ini akan dihidangkan dalam perayaan ulang tahun Rian dengan mengundang teman-temannya.

"Itu sudah disiapkan, tetapi Rian tidak berkenan dan malah pergi dengan teman-temannya," jelas Riyanto kepada wartawan, Sabtu (22/2).

Diwawancara terpisah, Ulu-Ulu Kalurahan Kulur (Sie Kesejahteraan Desa Kulur), Kapanewon (Kecamatan) Temon, Sutardi mengatakan kasus tewasnya dua pelajar ini merupakan kejadian kedua di underpass Kulur. Peristiwa pertama terjadi pada tahun lalu yang menewaskan seorang warga sekitar.

Sutardi mengatakan, Underpass Kulur setiap musim hujan selalu tergenang air. Bahkan kedalaman bisa lebih dari tiga meter.

Menurutnya sudah ada mesin pompa air di Underpass Kulur. Namun kapasitas mesin pompa tersebut, kata Sutardi, tidak mencukupi.

"Begitu masuk musim hujan, underpass ini akan langsung tergenang," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads