Hendra mengaku, satu per satu, BNI mengganti pecahannya menjadi Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Bahkan, sudah tidak ada lagi ATM pecahan Rp 20 ribu di seluruh ATM BNI yang terpisah dengan kantor cabang di seluruh Yogyakarta.
"Memang operasional ATM ini tidak semenguntungkan ATM pecahan Rp 50 ribu. Namun, kami tetap melayani permintaan mahasiswa. Maka, ATM pecahan 20 ribu masih ditemukan di pusat-pusat kampus Yogyakarta, seperti di UPN dan UGM," ujar Hendra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diwawancara terpisah, mahasiswa UPN Fakultas Teknologi Mineral, Pramudya Bagus Widiyatmoko mengaku tertolong dengan adanya ATM ini. Mahasiswa angkatan 2017 itu mengaku terbantu ketika uang di saldonya mepet.
"Kalau saldo saya tidak genap pecahan Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu, ATM ini menolong saya agar bisa menarik seluruh saldo saya ke dalam bentuk tunai," kata Pram.
(sip/mbr)