Yogyakarta -
Setelah bebas dari rambut gimbal, Sukiyah (50) kini sudah lebih sehat dan bisa berjalan. Bahkan Sukiyah menyampaikan ingin pergi ke pasar.
"Sudah bisa jalan sendiri, malah ngajak ke pasar. Ya besok saya ajak ke pasar, yang dekat sini di Kecamatan Getasan," ujar relawan yang memotong dan menyelamatkan Sukiyah, Ardian Kurniawan Santoso, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (4/2/2020).
Ardian mengungkapkan Sukiyah sudah mulai bisa makan sendiri, sehingga saat mengatakan ingin ke pasar, Sukiyah ternyata ingin membeli beberapa bahan makanan yang disukainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ingin beli susu, cengkih, dan ikan asin," kata Ardian.
Setelah nafsu makannya meningkat, badan Sukiyah kini juga semakin berisi. Komunikasi Sukiyah dengan Ardian dan salah seorang mentornya di Rumah Pemulihan Efata, Yuliana Lina, juga semakin lancar. Namun, kata Ardian, Sukiyah masih terbata-bata bila berbincang dengan orang selain dirinya dan Yuliana.
Simak Video "Penampilan Baru Sukiyah yang Rambutnya Dihuni Tikus dan Kecoa"
[Gambas:Video 20detik]
"Saya pantau terus (kondisi Sukiyah) setiap hari, saya WA (WhatsApp) pengurusnya," kata Ardian.
Sebelumnya, Ardian mengungkap rencananya mengubur potongan rambut gimbal Sukiyah akhirnya batal. Ada beberapa alasan di balik keputusan itu.
"Mau saya simpan saja. Ingin aja saya simpan," tuturnya.
Ardian menjelaskan alasannya tak jadi mengubur potongan rambut Sukiyah. Dia tak ingin kuburan rambut itu malah dicari-cari orang.
"Mau dikubur, tapi pasti ada biasanya, dicari-cari nanti malah disembah atau musyrik," lanjutnya.
"Percaya nggak percaya, ada auranya. Saya merasakan pas motongin, bulu kuduk merinding semua," ungkap Ardian.
Tak sampai di situ, dia lalu memotong rambut Sukiyah selama 20 menit tanpa kendala. Dengan gunting yang dipinjamnya dari tetangga, Ardian memotong rambut gimbal itu sambil sesekali berbincang dan bercanda dengan Sukiyah.
"Saya juga rasanya lelah sekali, kayak habis nurunin barang seton (satu ton). Tenaga saya habis," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini