Meskipun demikian, bukan berarti masalah overload di TPST Piyungan akan segera tertangani dalam waktu dekat. Umar memperkirakan program itu baru akan mulai berjalan antara tahun 2023-2024. Menurutnya, hal itu karena saat ini masih dalam tahap studi kelayakan.
"Jadi tergantung hasil kajian ini nanti, kita kan juga belum tahu hasilnya seperti apa," katanya.
Terlepas dari hal tersebut, Umar mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya pengolahan sampah dari sumber. Adapun sumber yang dimaksud seperti dari sampah rumah tangga.
"Sebenarnya kalau kita bisa lakukan upaya pengurangan sampah dari sumbernya kapasitas (sampah di TPST Piyungan) bisa dipangkas. Tapi kan pengelolaan sampah dari sumber tidak mudah, apalagi kalau tidak ada partisipasi dari masyarakat sendiri," katanya.
"Jadi sangat dibutuhkan sekali kerja sama oleh masyarakat, misal dari skala kecil rumah tangga kan bisa memilah sampah. Seperti sampah organik jadi komposter atau bisa jadi produk yang bernilai ekonomi tinggi," imbuh Umar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(mbr/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini