"Hanya beda bahan dan beda warna seragam saja, Mas. Modelnya (seragam) sama. Modelnya itu mirip seperti baju Kerajaan Brunei (Darussalam)," ucapnya.
Koko bercerita baju kebesaran 'Raja' dan 'Ratu' Keraton Agung Sejagat buatannya pernah dipakai Raja Toto Santoso saat kirab dan konferensi pers di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi tersebut, detikcom menunjukkan foto saat Fanni dan Toto mengikuti kirab dengan menunggangi seekor kuda kepada Koko. Setelah melihat foto tangkapan layar itu, Koko membenarkan seragam itu buatannya.
"Iya, yang pakai kuda itu tapi yang 'Raja', Mas. Kalau yang 'Ratu' tidak pakai, itu dia pakai yang baju warna marun. Nah, kalau yang (baju kebesaran) warna hitam seperti dipakai saat mereka konferensi pers itu, Mas," kata Koko.
Sebelumnya, Koko menyebut 'Ratu' Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia memesan 297 setel seragam dan 5 setel seragam khusus untuk Raja, Ratu, dan anak.
"Jadi total pemesanan Fanni itu sekitar 300 setel. Terus untuk yang 297 seragam itu pakai bahan jas. Tapi kalau yang lima setel itu dia (Fanni) bawa bahan sendiri, lebih mahal itu bahannya," katanya.
Untuk 297 seragam itu berwarna hitam dengan beragam aksesori yang didominasi warna kuning dan merah. Sedangkan lima setel merupakan baju kebesaran 'Raja' dan 'Ratu' yang berwarna marun dan hitam dengan aksesori yang sama.
"Untuk satu setel itu (297 seragam untuk pengikut Keraton Agung Sejagat) Rp 900 ribu, itu sudah meliputi topi, baju, celana, dan aksesori. Kalau yang lima itu harganya per setel Rp 600 ribu, karena dia bawa bahan sendiri," ucapnya.
Simak Video "Terungkap! Di Sini Seragam Keraton Agung Sejagat Dibuat"
(sip/rih)