Pria yang rumahnya berada persis di depan kontrakan Toto menuturkan, ritual itu dilakukan sekitar pukul 02.00 dini hari. Ada puluhan orang yang melakukan ritual. Menurutnya, mereka merupakan pengikut Keraton Agung Sejagat yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah.
"Waktu ritual ada puluhan orang, itu mereka dari pengikut yang Purworejo. Kalau dari warga sekitar tidak ada yang ikut," kata Kartijo.
Saat ritual digelar, para pengikut kerajaan sejagat itu hanya menggunakan pakaian biasa. Para pengikut itu menghadap ke makam dan menyembah makam tersebut. Kartijo pun dibuat heran melihat aksi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran makam di rumah kontrakan sekaligus angkringan itu tidak dikehendaki masyarakat. Setelah musyawarah pihak pemerintah desa, warga dan penghuni kontrakan yang diwakil Mursinah akhirnya memindahkan janin itu ke pemakaman umum di makam Penggel, Dusun Pare Dua, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
![]() |
Pemindahan makam dilakukan pada Jumat (17/1) sekitar pukul 16.00 WIB. Proses pembongkaran dan pemindahan makam dilakukan oleh pemerintah desa dan warga disaksikan oleh perwakilan Keraton Agung Sejagat.
Sebelum proses pembongkaran, pemangku agama setempat melafalkan doa. Proses pembongkaran berlangsung cepat, tidak sampai 15 menit. Tanah gundukan digali dan tidak sampai setengah meter ditemukan kendil yang berisi janin sang 'Ratu'.
"Sudah sempat dibuka, itu isinya setengah janin," kata Sudarmanto.
Janin yang diperkirakan berusia tiga bulan itu diberi nama oleh 'Raja' Toto. Nama yang dipilih adalah Cakradara.
"Cakradara dipilih karena sedapatnya. Yang memberi nama Toto," terang pemangku agama Desa Sidoluhur Susilo Wardoyo.
Hingga saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap 'Raja-Ratu' Keraton Agung Sejagat di Polda Jawa Tengah. Sang Ratu Fanni disebut masih sulit dimintai keterangan dan terkesan masih halu soal kegiatan maupun ritual yang dilakukan.
"Kalau yang saudara TS (Toto Santoso) ya ini sudah langsung memberikan penjelasan dengan mudah. Kalau FA (Fanni Aminadia) ini masih merasa bahwa dia memang mendapatkan amanah, mendapatkan wangsit untuk menjaga perdamaian dunia," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Semarang, Jumat (17/1).
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini