Di lokasi yang sama, Pj Kades Sidoluhur Sudarmanto menjelaskan terungkapnya makam itu setelah proses penggeledahan yang dilakukan pihak kepolisian pada Rabu (15/1). Warga mulai curiga dengan adanya gundukan tanah di areal kontrakan Toto.
"Setelah penggeledahan, kami tanya ke asisten rumah tangga, Bu Mursinah, dan dia bilang ini makam janin dari Fanni ('Ratu' Fanni Aminadia)," kata Sudarmanto.
Atas temuan itu, pihak desa membuat kesepakatan agar makam dipindahkan ke tempat pemakaman umum (TPU). Sesuai dengan kesepakatan warga agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat makam dibongkar pukul 16.30 WIB tadi, terlihat ada kendil (periuk) dari tanah liat. Kendil itu kemudian diangkat dari liang makam dan dibungkus kain mori. Selanjutnya kendil itu dimakamkan kembali ke Pemakaman Umum Penggel, Dusun Pare, Desa Sidoluhur, Godean.
"Makam itu diminta untuk dipindahkan ke makam umum. Supaya tidak menimbulkan sesuatu di kemudian hari," bebernya.
Sementara itu, pemuka agama Desa Sidoluhur, Susilo Wardoyo (53) mengungkapkan janin 'Ratu' Fanni itu sudah diberi nama.
"Ketika bayi atau janin sudah lahir, secara adat itu harus diberikan nama," kata Susilo saat ditemui wartawan.
Susilo menyebutkan janin yang diperkirakan berusia tiga bulan itu diberi nama oleh 'Raja' Toto. Nama yang dipilih adalah Cakradara.
Menurut Susilo, nama itu dipilih Toto secara spontan. "Cakradara dipilih karena sedapatnya. Yang memberi nama Toto," terangnya.
Simak Video "Pasar Kaget di Keraton Agung Sejagat"
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini