Amat menambahkan, warga tambah resah karena batu itu kemudian disakralkan oleh anggota keraton. Batu itu ditutupi mori dan dilengkapi dengan aneka sesaji.
Warga setempat mengaku tidak tahu persis apa saja aktivitas di dalam 'istana'. Namun kerap anggota keraton berkumpul untuk bernyanyi dan bertepuk tangan.
Aktivitas itu sempat diprotes warga dengan melayangkan surat ke pihak 'istana'. Karena tidak jauh dari lokasi ada musala yang dipakai warga untuk beribadah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Kapolda Beberkan Modus di Balik Deklarasi Keraton Agung Sejagat"
(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini