Ketiga adalah kasus mayat yang ditemukan di dalam karung di wilayah hutan Randublatung, Blora, pada 11 Juli 2019. Korban pembunuhan itu adalah Deny, yang masih berusia 14 tahun. Pelaku berjumlah 7 orang, semuanya adalah rekan korban.
"Kami sudah tangkap semua pelaku, dua di antaranya adalah pelaku utama. Berkas kasus sudah limpah tahap kedua. Ini dulu korban dikeroyok sampai meninggal karena korban mencuri HP milik salah satu rekannya yang kami tetapkan sebagai pelaku utama ini," jelasnya.
Kasus keempat adalah pembunuhan yang dilakukan tetangga sendiri, yang terjadi di Desa Pojokwatu, Kecamatan Sambong, Blora, pada 15 Agustus lalu. Korban, Mujari (70), tewas dengan penuh luka di sekujur tubuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus terakhir terjadi pada 25 September 2019 di Desa Klagan, Kecamatan Kedungtuban, Blora. Korban adalah seorang ibu rumah tangga, Miyati (41), dibunuh oleh kekasih gelapnya, Doyo (51). Motif pembunuhan sendiri, tersangka sakit hati disebut loyo oleh korban.
"Angka pembunuhan sampai lima kasus ini diakui memang terbilang tinggi. Semuanya sudah tertangani," ungkap Heri.
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini