Cerita Napiter Nusakambangan: Dari Radikal Kini Ikrar Setia NKRI

Cerita Napiter Nusakambangan: Dari Radikal Kini Ikrar Setia NKRI

Arbi Anugrah - detikNews
Kamis, 19 Des 2019 16:18 WIB
Sebanyak 38 napiter di Lapas Nusakambangan mengucapkan ikrar setia pada NKRI pada hari Bela Negara, Kamis (19/12/2019). (Arbi Anugrah/detikcom)

Abbas, yang ditahan sejak 2008 dan harus menjalani hukuman seumur hidup, juga angkat bicara soal pengalamannya terdoktrin ajaran radikal. Dia berharap masyarakat yang masih mempunyai paham radikal segera sadar.

"Saya berpesan kepada mereka semua, kita tidak bisa memaksakan kehendak atas apa yang mereka lakukan, bahwa sifat takfiri itu berbahaya, berbahaya bukan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk seluruh umat Islam di Indonesia, berbahaya. Artinya, orang kalau sudah ditakfiri itu darahnya halal dan saya pun bisa dihalalkan darahnya sama mereka-mereka," ujar Abbas.

Cerita Napiter Nusakambangan: dari Radikal Kini Ikrar Setia NKRINapi teroris Lapas Nusakambangan berikrar setia NKRI di Hari Bela Negara, Kamis (19/12/2019). (Arbi Anugrah/detikcom)

"Jadi saya mohon sama mereka, belajar itu yang benar-benar belajar gitu, jangan cuma doktrin-doktrin yang bisa diterima sama mereka. Ilmu itu banyak dari beberapa ulama juga nggak bisa seperti itu mengkafirkan seseorang itu mudah sekali, harus yang mempunyai syarat-syarat tertentu, nggak bisa orang ngaji di Facebook atau di dunia maya langsung mengkafirkan seseorang, sampai saya memberi salam sama pegawai pun dikafiri sama mereka, nggak benar. Salat di masjid nggak boleh katanya murtad, haram segala macam itu pemahaman yang salah menurut saya," tuturnya.

(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads