Sementara itu, anggota Komunitas Manah Ati, sebuah komunitas yang bergerak di bidang pelestarian satwa, Eko Ari Prasetyo menjelaskan bahwa monyet-monyet itu turun ke ladang dan permukiman warga karena kelaparan. Karena itu, komunitasnya berinisiatif menyediakan makanan dan minuman di beberapa lokasi agar monyet tidak turun ke ladang dan permukiman warga.
Menurut Eko, upaya tersebut juga dilakukan untuk mencegah kematian satwa karena kelaparan saat musim kemarau. Monyet yang ditemukan kemarin itu kelaparan, lalu mengisap pelepah pisang yang berujung dengan tewasnya monyet tersebut.
"Jadi sejak tanggal 28 (September) kemarin, kami membuat bak dari terpal dan menyebar makanan dan buah-buahan di Sodong, (Kecamatan) Paliyan," katanya saat dihubungi detikcom melalui pesan singkat, Rabu (2/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, biaya untuk kegiatan tersebut berasal dari komunitasnya. Selain menyediakan makanan dan minuman di Sodong, komunitasnya turut menyediakan kendi air di sekitar lokasi penemuan monyet ekor panjang lemas karena kelaparan.
"Untuk di (Dusun) Blondo kami tempatkan kendi berisi air di sembilan titik. Kami juga menyebar makanan dan buah-buahan di Blondo. Tujuannya agar monyet-monyet itu tidak kelaparan dan tidak masuk ke permukiman warga," ujarnya.
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini