Yogyakarta - Sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta mengeluarkan surat edaran menyikapi rencana aksi bertajuk
Gejayan Memanggil oleh Aliansi Rakyat Bergerak siang nanti. Rata-rata kampus di Yogyakarta menentang aksi itu.
Seperti Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yudian Wahyudi. Hari ini Yudian telah mengeluarkan surat perintah agar DEMA dan SEMA menarik diri dari barisan massa aksi 'Gejayan Memanggil'.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sutrisna Wibawa juga mengeluarkan surat edaran. Melalui surat itu, Sutrisna menegaskan bahwa UNY tidak mendukung aksi tersebut dan kegiatan perkuliahan tetap normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Surat edaran dari UNY terkait aksi Gejayan Memanggil hari ini. Foto: Usman Hadi/detikcom |
Gerakan
Gejayan Memanggil juga direspons Rektor Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Johanes Eka Priyatma dengan mengeluarkan surat edaran. Isinya hampir sama dengan kampus lain. Dalam surat itu USD dikatakan tak mendukung adanya aksi.
 Surat perintah dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta terkait aksi Gejayan Memanggil. Foto: Usman Hadi/detikcom |
 Surat edaran dari UKDW terkait aksi Gejayan Memanggil. Foto: Usman Hadi/detikcom |
Kemudian Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, Henry Feriadi, juga mengeluarkan surat edaran yang menentang adanya aksi
'Gejayan Memanggil'. Bahkan Henry mengkritik keras aksi itu.
"Ajakan untuk demonstrasi jalanan tidak jelas tujuannya maupun pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam aksinya, sehingga rawan untuk disusupi dan ditunggangi kepentingan politik atau maksud gelap lainnya," tutur Henry dalam surat edarannya, Senin (23/9/2019).
"Aksi turun ke jalan tersebut telah meresahkan masyarakat dan berpotensi mengganggu kepentingan masyarakat luas karena rencana untuk memblokade jalan," lanjut Henry.
 Surat edaran dari Universitas Sanata Dharma terkait aksi Gejayan Memanggil. Foto: Usman Hadi/detikcom |
Gejayan Memanggil juga mendapat respons dari kampus negeri tertua di Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengeluarkan surat edaran. Melalui surat itu, Rektor UGM Panut Mulyono meminta massa aksi tak mencatut nama UGM dalam kegiatannya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini