Mereka adalah Suratno (51), Sugiono (46), Heri (41). Berikutnya adalah Vivin (24), anak korban Suratno. "Jadi yang tiga orang ini adalah anak pertama, anak ketiga, dan anak kelima. Kemudian yang cucu ini merupakan anak pertama dari anak pertama," papar Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun.
Sedangkan para tersangka pelaku pembunuhan adalah keluarganya sendiri, yakni Saminah bersama ketiga anaknya: Irfan Firmansyah, Achmad Saputra, dan Saniah Roulita. Saminah adalah anak kedua Misem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres mengatakan pembunuhan dilakukan pada 9 Oktober 2014. Saminah bersama ketiga anaknya melakukan aksi dengan membagi tugas. Saminah membawa Misem pergi dari rumah, Irfan Firmansyah dan Achmad Saputra mengeksekusi para korban.
Korban Vivin sebetulnya bukan target, namun korban tiba-tiba datang ke lokasi kejadian, sehingga juga dihabisi. Keempatnya lalu dikubur dalam satu lubang di belakang rumah Misem.
Setelah melancarkan aksi sadisnya pada 2014, para pelaku menjual barang-barang milik korban. "Dua sepeda motor, ada satu laptop, serta handphone milik korban dijual oleh tersangka," ujar Kapolres.
Setelah menghabisi empat korban, pelaku menyebar kabar bohong ke tetangga. "Disampaikan (oleh pelaku) bahwasanya mereka semua pergi merantau ke Jakarta," ujar Kapolres.
Kabar bohong itu disampaikan para pelaku karena tetangga mulai menanyakan keberadaan tiga korban. Ketiganya adalah Suratno (51), Sugiono (46), Heri (41). Selain itu, anak pertama Suratno, Vivin (24), juga jadi korban.
"Dalam beberapa waktu itu, sekitar seminggu pertama cukup ada beberapa tetangga yang datang menanyakan tiga korban ini," kata Bambang.
Dari keterangan awal para pelaku, pembunuhan tersebut berlatar dendam dan warisan.
"Motif pembunuhan ini adalah emosi karena dendam. Selama beberapa tahun terakhir, mereka selalu cekcok dan cekcoknya tersangka Saminah dengan para korban ini terkait dengan penggunaan harta-harta yang merupakan harta milik orang tuanya," ujar Kapolres.
"Anak-anaknya ini menyaksikan ibunya (Saminah) dikeroyok tiga lawan satu. Selalu seperti itu dan tiga anaknya begitu mereka sudah beranjak dewasa, mereka ikut terlibat. Merasa mereka harus melindungi ibunya, sehingga mereka ikut membela ibunya," katanya.
4 Kerangka di Banyumas Korban Pembunuhan, Pemicunya Harta Warisan:
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini