Petaka Lubang Palka yang Merenggut 4 Nyawa

Round-Up

Petaka Lubang Palka yang Merenggut 4 Nyawa

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 30 Jul 2019 06:53 WIB
Polisi olah TKP 4 pekerja tewas keracunan gas di Kapal Tongkang.-- Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang - Tiga tahun bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, kapal tongkang 'Zulkifli 2' justru menelan korban saat sedang diperbaiki. Empat orang tewas ketika masuk ke dalam palka kapal.

Kegemparan terjadi di Dok Perkapalan Kodja Bahari Jalan Asahan No 3 Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Senin (29/7) dini hari. Para pekerja kapal menemukan 4 orang tewas bertumpuk di ujung tangga palka Kapal Tongkang 'Zulkifli 2' yang dasarnya tergenang air.

Mereka yang tewas adalah Mardjono (61) asal Gondosari II Nmor 39 RT 07 RW 17 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi, kemudian Lamani (32), Muhammad Nur Huda (22) dan Jadi (33) yang berasal Desa Pentur, Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Salah satu pekerja proyek mengatakan biasanya para pekerja yang sedang memperbaiki ruang dalam kapal keluar sekitar pukul 21.00 WIB. Kemudian mandor pekerja dan 3 orang lainnya mengecek dan menemukan 4 pekerja tersebut sudah tidak bernyawa.

"Ditemukan di dalam manhole, di dalam kapal tongkang itu. Ditemukan sudah meninggal semua," kata Andi, salah seorang pekerja.

Kepala Basarnas Jateng, Aris Sofingi, mengatakan pihaknya melakukan koordinasi untuk melakukan evakuasi. Saat itu tercium bau gas yang menyengat dari dalam palka.

"Keempat korban di dalam ruang palka kapal itu diduga menghirup gas beracun sehingga menyebabkan mereka meninggal dunia," ungkap Aris.


Kepala seksi Operasi dan Siaga Basarnas Jateng, Agung Hari Prabowo, menambahkan pihaknya mengirim satu tim untuk melakukan evakuasi. Tim dilengkapi alat mountenering dan alat bantu napas Self Contain Breating Aparatus (SCBA).

"Di ruang palka yang sempit masih tercium bau gas beracun yang sangat menyengat, sehingga cukup membahayakan para rescuer yang turun evakuasi sehingga mereka kami bekali SCBA" kata Agung.
Petaka Lubang Palka yang Merenggut 4 NyawaPemberangkatan jenazah salah satu korban ke pemakaman -- Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom

Lubang palka di Kapal 'Zulkifli 2' itu berukuran diameter 45 centimeter. Kedalaman lubang 5 meter. Di dalamnya merupakan ruangan sepanjang 100 meter dan lebar 50 meter. Karena lubang yang sempit dan bahaya gas, evakuasi dilakukan satu persatu dan hati-hati.

"Setelah upaya kurang lebih 2 jam Basarnas dan tim SAR gabungan di antaranya Polair, KPLP, RSUD Kariadi korban berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia selajutnya korban dibawa ke RSUD Kariadi Semarang," tutup Agung.

Siang harinya, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri cabang Semarang dan tim Inafis datang ke lokasi untuk olah tempat kejadian perkara. Mereka juga mengambil sample air di dalam palka dengan ditimba.


Kepala Kepolisian Tanjung Emas Semarang, AKP Samsu Wirman, mengatakan saat ini kepolisian lewat tim Labfor masih mendalami terkait kandungan gas dan air yang menjadi tempat kejadian perkara.

"Labfor meneliti ada gas apa di dalam sana," kata Samsu di lokasi, Senin (29/7/2019).

Selain mendalami soal kandungan gas, ternyata diketahui peristiwa terjadi ketika 4 pekerja itu belum melakukan proses perbaikan kapal. Mereka baru mengecek kapal yang sudah ada di lokasi sekitar 3 tahun itu.

"Infonya baru akan diperbaiki," pungkas Samsu. "Kapal ini sudah ada sekitar 2 atau 3 tahun, tahun 2017," imbuhnya.


Di hari yang sama, 3 korban asal Desa Pentur, Boyolali dimakamkan pihak keluarga. Salah satu korban yaitu Nur Huda ternyata baru sehari bekerja dan berangkat hari Minggu. Korban lainnya, Mardjono, merupakan kerabat Nur Huda namun dimakamkan di Bekasi.


Tonton video Video Evakuasi 4 Pekerja Perbaikan Tongkang yang Tewas Keracunan:

[Gambas:Video 20detik]

(alg/mbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads