Kepala seksi Operasi dan Siaga Basarnas Jateng, Agung Hari Prabowo, mengatakan pihaknya mengirim satu tim untuk melakukan evakuasi. Tim dilengkapi alat mountenering dan alat bantu nafas Self Contain Breating Aparatus (SCBA).
"Di ruang palka yang sempit masih tercium bau gas beracun yang sangat menyengat, sehingga cukup membahayakan para rescuer yang turun evakuasi sehingga mereka kami bekali SCBA" kata Agung, Senin (29/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lubang palka di Kapal Zulkifli 2 itu berukuran diameter 45 centimeter. Kedalaman lubang 5 meter. Di dalamnya merupakan ruangan sepanjang 100 meter dan lebar 50 meter. Karena lubang tang sempit dan bahaya gas, evakuasi dilakukan satu persatu dan hati-hati.
"Setelah upaya kurang lebih 2 jam Basarnas dan tim SAR gabungan diantaranya Polair, KPLP, RSUD Kariadi korban berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia selajutnya korban dibawa ke RSUD Kariadi Semarang," tutup Agung
Untuk diketahui 4 pekerja doking kapal tongkang PT Kodja Bahari di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ditemukan tewas di dalam palka. Mereka diduga tewas karena keracunan gas.
Korban yaitu Mardjono (61) asal Gondosari II Nmor 39 RT 07 RW 17 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi. Tiga korban lainnya adalah Lamani (32), Muhammad Nur Huda (22) dan Jadi (33) yang berasal Desa Pentur, Simo, Boyolali, Jawa Tengah.
Mereka ditemukan tewas sekitar pukul 02.55 WIB di kapal bernama Zulkifli 2 yang berada di Dok perkapalan Kodja Bahari Jalan Asahan No 3 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang setelah rekan-rekannya curiga mereka tidak keluar lebih dari pukul 21.00 WIB. (alg/mbr)