Tiga Korban Tewas di Kapal Tongkang Dimakamkan di Boyolali

Tiga Korban Tewas di Kapal Tongkang Dimakamkan di Boyolali

Ragil Ajiyanto - detikNews
Senin, 29 Jul 2019 18:21 WIB
Pemberangkatan jenazah korban keracunan kapal tongkang ke pemakaman. -- Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Boyolali - Tiga dari empat korban tewas keracunan gas di kapal tongkang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dimakamkan di kampung halamannya di Boyolali. Ketiga korban berasal dari satu desa.

Tiga korban tersebut yakni Lamani (32), Muhammad Nur Huda (22) dan Sujadi (33). Ketiganya adalah warga Desa Pentur, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sedangkan satu korban lagi yakni Mardjono (61) warga Gondosari II Nomor 39 RT 07 RW 17 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi.

"Sebenarnya, keempatnya merupakan warga kami. Termasuk Pak Mardjono itu juga asli Pentur, tetapi kini sudah pindah di Bekasi. Untuk Pak Mardjono dimakamkan di Bekasi. Pak Mardjono dengan Mas Huda masih famili," kata Maskuriyadi, kades terpilih Desa Pentur, ditemui saat melayat di rumah salah satu korban, Senin (29/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mereka dimakamkan di tiga lokasi pemakamanan umum dan diberangkatkan dari rumahnya masing-masing. Setelah jenazah tiba di rumah duka siang tadi, tak berapa lama kemudian prosesi pemakaman pun dimulai. Terlebih dahulu jenazah korban disalatkan oleh para warga dan dilanjutkan dengan prosesi pemakaman secara sederhana.

Muhammad Nur Huda yang masih lajang itu dimakamkan di pemakaman umum Bantar Angin, Desa Pentur. Sujadi dimakamkan di pemakaman umum Gambasan, Desa Pentur. Sedangkan jenazah Lamani dimakamkan di pemakaman umum Kyai Mogot, Desa Pentur.

Proses pemakaman pun dilaksanakan secara sederhana. Puluhan warga setempat dan para suadara serta kerabat, hadir dalam melayat.


Ketiga korban asal Desa Pentur tersebut bekerja di kapal tongkang 'Zulkifli 2' yang berada di Dok perkapalan Kodja Bahari Jl Asahan No 3 pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tersebut, ikut Mardjono.

Lebih lanjut, Markuriyadi menambahkan bahwa warga di Desa Pentur memang banyak yang bekerja di kapal. "Atas kejadian ini, semua pulang untuk melayat," ujarnya.

Dia berharap pihak-pihak terkait atas terjadinya kecelakaan tersebut bersedia meringankan beban keluarga korban, karena kondisi ekonomi mereka yang tergolong ekonomi lemah "Kami harapkan ada sumbangsih dari pihak-pihak terkait untuk meringankan beban pihak keluarga," harapnya. (mbr/mbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads