Adipati Puro Pakualaman, KGPAA Paku Alam X tampak melayat putra Sultan Hamengku Buwono IX, GBPH Cakraningrat. Pantauan detikcom, Paku Alam X datang sekitar pukul 12.50 WIB menyusul permaisurinya, GKBRAA Paku Alam X.
Namun hingga jenazah diberangkatkan ke Masjid Gedhe Kauman sekitar pukul 13.30 WIB, Sultan HB X tidak juga terlihat melayat di Ndalem Prabukusuman yang berada di kompleks Alun-alun Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat, mengatakan tidak menerima informasi tentang rencana apakah Sultan HB X akan datang melayat adik tirinya tersebut.
"Saya belum menerima informasi apakah Ngarso Dalem akan melayat atau tidak," kata pria yang akrab disapa Romo Tirun, saat ditemui di Ndalem Prabukusuman.
Romo Tirun menjelaskan, tidak ada pantangan bagi Raja Keraton Yogyakarta yang bertahta untuk melayat kerabat keraton. Termasuk juga mendatangi prosesi pemakaman.
"Tapi ada makam yang dilarang didatangi, makam Imogiri dan Kotagede. Juga melewati Plengkung Gading," jelasnya.
![]() |
Rencananya, seusai disemayamkan di Ndalem Prabukusuman, jenazah dibawa ke Masjid Gedhe Kauman untuk disalatkan. Setelahnya jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Kotagede.
Almarhum GBPH Cakraningrat merupakan putra kedua dari istri ke-4 Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Kanjeng Raden Ayu (KRA) Ciptomurti yang total memiliki enam putra/putri.
Semasa hidupnya, almarhum dan sejumlah putra-putri HB IX berseberangan pandangan dengan Sri Sultan HB X dalam hal polemik suksesi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bahkan tentang wacana yang mengemuka tentang Pembayun atau GKR Mangkubumi dipersiapkan menjadi putri mahkota, Cakraningrat menyampaikan penolakannya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini