"Cepetan Pak aku diwisuda, aku malu tubuhku tinggi. Jangan nunggu lama, besak aku kan piknik," tiru ayah Fidya, Sukisno menirukan perkataan putrinya.
Hal ini disampaikan Sukisno kepada wartawan saat ditemui di rumah duka di Dusun Krajan Lor, Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon, Selasa (2/10/2018).
Sukisno mengungkapkan rasa pasrahnya. Dia masih mengenang hari terakhir bersama anak pertamanya ini. Perkataan itu disampaikan Fidya saat baru saja menyelesaikan studinya di TPQ sebulan yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dusun Krajan Lor, Sugeng mengatakan, Fidya memang sosok yang penurut dan santun. Fidya juga dikenal sebagai anak yang rajin mengaji.
"Dia sadar betul dengan kondisi keluarganya. Sudah cantik, sopan anaknya dan rutin mengaji sejak kecil. Akhiyat juga anak yang baik. Fidya dan Akhiyat (korban tewas lain) adalah teman baik sejak kecil. Kami semua turut berduka cita," ucap Sugeng.
Empat jenazah korban kecelakaan maut di ruas tol Pejagan-Kanci, KM 236.800, wilayah Kabupaten Brebes, dimakamkan Senin (1/10) malam di pemakaman asal masing-masing korban.
Seperti diketahui, Bus Pariwisata Agam Tungga Jaya nopol AE 7277 UP mengalami kecelakaan di Tol Pejagang, Brebes, Senin dinihari. Bus yang dikemudikan Adi Sanjaya oleng dan masuk ke areal persawahan. Akibat kejadian ini 4 siswa tewas, 3 orang luka berat dan 11 luka ringan. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini