"Katanya (kata Mafthut), malas ikut study tour," ungkap ayah Maftuh, Ramlan, saat ditemui di rumah duka di Desa Panunggalan, Pulokulon, anak dari pasangan Ramlan dan Sholikati, Senin (1/10).
Namun akhirnya Mafthut memutuskan untuk ikut karena kegiatan ini gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini keluarga hanya bisa berpasrah diri menerima takdir. Ramlan mengaku mendapatkan kabar kecelakaan anaknya pada Senin (1/10).
"Sejak Senin pagi jam 9 saya dapat kabar dari polisi, sekolah dan koramil. Mereka memberi kabar kalau anak saya meninggal dalam kecelakaan," kata Ramlan.
Jenazah Mafthut dan tiga teman lain telah dikebumikan di wilayah masing-masing.
Wakil Kepala SMPN 1 Pulokulon, Sodikin mengatakan sebanyak 210 siswa-siswi kelas VIII SMPN 1 Pulokulon yang didampingi 20 guru berangkat studi tour pada Minggu (30/9) dengan menumpang 5 unit bus. Rencana berakhir pada Rabu (3/10).
"Akibat kecelakaan, perjalanan study tour balik kanan. Perjalanan pun batal diteruskan," kata Sodikin.
Untuk diketahui, sebuah bus yang mengangkut rombongan studi tour SMPN 1 Pulokulon, Kabupaten Grobogan, mengalami kecelakaan di ruas tol Pejagan-Kanci, KM 236.800, wilayah Kabupaten Brebes, Senin (1/10) dinihari.
Bus pariwisata Agam Tungga Jaya bernopol AE 7277 UP yang melaju menuju arah Jakarta tersebut oleng ke kiri hingga terjun ke parit. Ada 4 penumpang tewas, 3 orang luka berat dan belasan orang luka ringan.
Saksikan juga video 'Nahas! Bus Sekolah Jatuh ke Jurang dan Tewaskan 30 Siswa':
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini