"Kegiatan ini juga untuk mengenalkan jenis-jenis batik, tipe-tipe dan corak batik yang ada di Banyumas kepada masyarakat. Sehingga masyarakat Banyumas bisa mencintai batiknya sendiri, lalu mempromosikan batik Banyumas. Sehingga nanti batik Banyumas jadi lebih dikenal oleh masyarakat di Banyumas dan luar Banyumas," kata Bupati Banyumas, Achmad Husain kepada wartawan usai menghadiri karnaval, Selasa (2/10/2018).
Karnaval Batik Banyumas ini diikuti oleh sekitar 104 grup dari Badan Usaha Milik Nasional (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan pelajar yang ada di Kabupaten Banyumas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Masyarakat Kota Purwokerto tampak antusias melihat pagelaran Karnaval Batik Banyumas. Terdapat pula wisatawan asing yang terlihat hadir dalam acara tersebut. Beberapa di antaranya tampak sibuk memotret momen tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta juga menampilkan beberapa peragaan di depan panggung kehormatan Bupati Banyumas. Di antaranya membentuk formasi-formasi yang sangat memukau para penonton yang ada di sekitar panggung kehormatan.
![]() |
Bahkan siswa SMA Negeri 1 Purwokerto sempat menampilkan peragaan membentuk formasi hingga bertingkat-tingkat. Waktu display para peserta tersebut dibatasi durasi satu menit, sebelum akhirnya para peserta melanjutkan perjalanan mengitari jalan di Kota Purwokerto.
Menurut dia, dengan mengenalkan potensi batik Banyumas yang saat ini telah menyebar keseluruh Kecamatan. Diharapkan masyarakat dari luar Banyumas dapat tertarik dan bisa datang ke Banyumas.
"Sentra (batik) yang paling banyak di Kecamatan Sokaraja, Banyumas, Baturraden. Lalu di (desa) Papringan, Kebasen, dan di Tambak serta Mandiracan. Sekarang juga sudah menyebar seluruh kecamatan-kecamatan dan tumbuh sentra-sentra batik Banyumas yang mereka kembangkan dengan corak dan inovasinya sendiri," jelasnya.
![]() |
Dia mengatakan jika motif batik Banyumas sangat banyak dan khas, di antaranya batik motif Jahe Sarimpang, Lumbon, Pring Sedapur Parang rusak. Namun demikian, untuk batik Banyumas setiap motifnya mempunyai filosofi sendiri dan tidak hanya menggambarkan keindahan saja.
"Yang paling khas, batik Banyumas punya filosofi dan cerita, jadi bukan sekedar menggambar keindahan. Tapi di balik itu ada maknanya, misalnya (batik) lumbon, Lumbon dari lumbu (daun talas) tapi punya filosofi, kalau lumbu itu kena air bisa loncat. Jadi maka itu, ini adalah filosofi orang, antara dosa dan pahala tidak bisa di campur harus dipisah, itu lumbon. Yang paling banyak filosofinya untuk batik Banyumas," tuturnya. (arb/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini