Maskapai Air India telah melakukan pemeriksaan terhadap fitur pengunci pada sakelar kontrol bahan bakar pesawat Boeing 787 miliknya. Hasilnya, tidak menemukan masalah, menurut komunikasi internal yang beredar di dalam maskapai penerbangan India tersebut.
Sakelar bahan bakar tersebut diperiksa setelah kecelakaan pesawat Air India bulan lalu, yang menewaskan 260 orang. Inspeksi dilakukan setelah penyelidikan awal oleh investigator India menemukan bahwa sakelar tersebut telah beralih dari posisi 'ON'' ke 'CUT-OFF' tak lama setelah lepas landas.
Regulator penerbangan India awal pekan ini memerintahkan maskapai-maskapai penerbangan negara itu untuk menyelidiki fitur pengunci pada sakelar bahan bakar beberapa model Boeing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perintah tersebut dikeluarkan setelah Boeing memberi tahu operator bahwa pengunci sakelar bahan bakar pada jet-jetnya aman.
Pihak maskapai Air India mengatakan bahwa penyelidikan Air India tidak menemukan masalah pada mekanisme penguncian sakelar.
"Selama akhir pekan, tim Teknik kami memulai inspeksi pencegahan pada mekanisme penguncian Sakelar Kontrol Bahan Bakar (FCS) di semua pesawat Boeing 787 kami," kata departemen operasi penerbangan Air India dalam sebuah komunikasi kepada para pilotnya, dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (17/7/2025).
"Inspeksi telah selesai dan tidak ada masalah yang ditemukan," kata departemen tersebut, yang menyatakan bahwa mereka telah mematuhi arahan regulator.
Lihat juga Video: Investigasi Jatuhnya Air India, 2 Mesin Mati Setelah Mengudara
Negara-negara lain juga telah memerintahkan maskapai mereka untuk memeriksa sakelar bahan bakar pada pesawat Boeing. Singapura mendapati semuanya "berfungsi dengan baik".
"Pemeriksaan kami memastikan bahwa semua sakelar bahan bakar pada pesawat Boeing 787 milik SIA (Singapore Airlines) dan Scoot berfungsi dengan baik dan mematuhi persyaratan peraturan," ujar juru bicara SIA, kepada AFP awal pekan ini.
Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang jatuh bulan lalu sedang dalam perjalanan dari Ahmedabad di India barat menuju London, Inggris. Kecelakaan tersebut menewaskan semua orang kecuali satu orang dari 242 orang di dalam pesawat, serta 19 orang di darat.
Dalam surat kepada karyawan pada hari Senin lalu, CEO Air India, Campbell Wilson, mengatakan bahwa penyelidikan atas kecelakaan tersebut masih berlangsung dan tidaklah bijaksana untuk langsung mengambil "kesimpulan prematur".
Lihat juga Video: Investigasi Jatuhnya Air India, 2 Mesin Mati Setelah Mengudara