Tantangan tersebut dilontarkan saat Ganjar berorasi politik dihadapan ratusan kader PDIP dan partai pengusung lain serta relawan dalam acara Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) sekaligus pemantapan partai pengusung di Gedung Kesenian Sarwo Edhie Wibowo, Jl Urip Sumoharjo, Purworejo pada Sabtu (17/3/2018) petang.
"Lebih baik adu program ya kan, kita edukasi mereka (mayarakat) dan kemudian tunjukkan saja masing-masing, karena fitnah kebencian meme yang kemudian merekayasa memprovokasi itu menunjukkan ketidakmampuan saja karena mereka gagal menemukan ide genuine saja," kata cagub nomor 1 itu di depan para awak media setelah turun dari mimbar.
Fitnah yang beredar melalui media sosial dan pesan whatsapp itu, menurut Ganjar semakin santer setelah debat Cagub/Cawagub usai digelar beberapa hari lalu. Meski demikian calon petahana itu menghimbau kepada seluruh pendukungnya agar tidak membalas dengan fitnah.
![]() |
"Sudah yuk kita hentikan, maka pendukung Ganjar-Yasin tidak boleh memfitnah. Yang sudah ada di media sosial seperti itu jangan ditanggapi didiamkan saja mungkin dia tidak bahagia," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak bisa meremehkan posisi kontestasi suara yang akan muncul maka ketika kita bekerja harus tetap solid dan tidak bisa hanya mengandalkan elektabilitas tinggi terus kemudian hanya duduk manis saja itu tidak bisa," imbuh Ganjar.
Harapan untuk tetap damai dalam penyelenggaraan pilgub tentu menjadi hal utama. Cagub yang nantinya akan didampingi oleh Taj Yasin dalam Pilgub Jateng itu sangat berharap agar warga Jateng terutama Nahdliyin tidak terpecah belah karena masing-masing punya pilihan yang berbeda.
"Karena di dua pasangan ini ada Nahdliyin, maka kami tidak mau Nahdliyin terbelah. Tugas kita adalah menjaga ini, saling menghormati pilihan dan harus dengan ide yang cerdas," pungkasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini