Anak-anak Kampung Sidat memang sejak dini diajari bekerja mandiri sembari menempuh pendidikan kesetaraan, Kejar Paket C. Mereka memang diajari bekerja semenjak awal, karena memang lulusan 'sekolah rakyat' itu diproyeksikan kembali ke desa masing-masing di pinggiran hutan untuk mengelola kelompok-kelompok tani.
Baca juga: Frendi, Kuli Panggul Jadi Mahasiswa dari Kampung Sidat Banyumas
Setelah lulus sekolah atau kuliah, mereka dipersiapkan sebagai pengelola lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) sehingga pengelolaan sumber daya hutan akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ikan-ikan sidat itu dipelihara bersama oleh seluruh siswa di sekolah rakyat tersebut. Ada banyak kolam, totalnya seluas 1.500 meter persegi.
Hasilnya, ada yang dipasarkan dengan dalam bentuk masakan atau olahan untuk dinikmati di tempat, ada juga yang diambil para pedagang. Namun ada pula yang dipesan oleh warga untuk acara-acara perhelatan atau syukuran di kampung-kampung.
"Yang pesan kuliner dari ikan sidat ya masih dari warga sekitar Banyumas ini saja. Tapi cukuplah untuk menutup kebutuhan hidup anak-anak," ujar Adib kepada detikcom, Rabu (12/7/2017). (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini