Kemudian pejabat lokal ada Kepala Dinas Pariwisata Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo, Bupati Semarang Mundjirin, Wali Kota Semarang Hendrar prihadi, Jendral TNI Purnawirawan Hendropriyono, dan Dewan Penilai Proper Prof Sudarto.
Lebih lanjut Irwan menjelaskan, dukungan pemerintah diperlukan agar warganya mampu memanfaatkan atau membuat eceng gondok menjadi pellet sehingga pabrik-pabrik bisa membelinya dari warga sebagai alternatif bahan bakar hemat energi.
"Yang bisa menyelesaikan ya pemerintah. Kalau seperti pengusaha, kita beli jadi saja," tandasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata ada cara lain, ini sangat membantu," tandas Mundjirin.
Jika pemanfaatan eceng gondok tersebut bisa maksimal, diperkirakan 2 atau 3 tahun mendatang Rawa Pening akan kembali bening dan tidak tertutup eceng gondok. Dampaknya tentu saja pada sektor pariwisata dan perekonomian warga di sekitarnya.
"Semoga ini jadi tantangan. Pak Irwan bisa mengkonfersi eceng gondok yang selama ini menjadi beban bisa jadi peluang bahkan aset," ujar Tantowi Yahya.
![]() |
Sementara itu Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menambahkan manfaat bersihnya Rawa Pening tidak hanya bisa dirasakan warga Kabupaten Semarang, namun Kota Semarang juga yaitu terkait pemanfaatannya sebagai air minum.
"Kami ini (Kota Semarang) bagian wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang. Dulu ada keinginan kebutuhan air minum di Kota Semarang disuplai Rawa Pening. Tapi karena kapasitasnya sedikit (akibat eceng gondok), maka perjanjian belum bisa dilakukan," tandas Hendrar.
(trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini