Kegiatan sejumlah anak mengaji di masjid kawasan Pacet, Kabupaten Bandung harus terhenti sejenak usai adzan Isya berkumandang. Mereka pun ikut berbaris bersiap salat berjamaah. Selesai salat mereka pun beriringan keluar masjid dan pulang.
Sementara itu, salah satu anak perempuan berusia 10 tahun berjalan sendiri di tengah malam menuju rumah. Belum sampai ke rumah, sepasang tangan dari arah belakang membekap gadis berkacamata itu.
Ia dikurung di sebuah gubuk yang berisikan seorang pria remaja usia belasan tahun. Remaja tersebut lah yang membekap dan membawanya ke gubuk.
Dengan sangat kasar, remaja itu memaksanya melakukan hubungan seksual layaknya suami istri. Korban bukan tanpa perlawanan, namun apa daya ia tidak bisa berkutik.
Tidak berlangsung lama, pria yang masih menginjak bangku sekolah menengah atas itu memukul kepala korban menggunakan sebilah kayu. Seketika itu pula gadis malang itu tewas.
Untuk menyembunyikan jasad korban, remaja tersebut pun membungkus jasad korban menggunakan karung beras. Kemudian, karung tersebut dibuang tepat di belakang rumah sang gadis.
"Pelaku tidak ingin terungkap siapa yang melakukan perbuatan cabul (pemerkosaan) tersebut," ungkap Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan, Kamis (25/11/2021).
Di lain tempat, kedua orang tua sang gadis menanti kedatangan sang anak. Hingga pukul 10 malam, sang anak tak kunjung pulang. Mereka pun memutuskan untuk menjemput sang anak ke masjid.
Namun, di sana tidak ada orang dan anak-anak yang mengaji sudah pulang selepas isya. Orang tua sang gadis pun meminta warga ikut mencari anaknya.
Saat pergi mengaji, sang anak mengenakan baju dan kerudung berwarna pink. Kemudian, celana jeans serta kacamata khas milik sang anak.
Setelah mencari-cari ke sudut kampung, warga akhirnya menemukan gadis tersebut. Nahas, nyawanya sudah tidak tertolong sejak ditemukan terbungkus karung beras.
(mud/mud)