Unak Anik Jabar

Astana Gede Kawali Ciamis Jejak Akhir Peradaban Kerajaan Sunda Galuh

Dadang Hermansyah - detikNews
Sabtu, 18 Sep 2021 08:30 WIB
Foto: Dadang Hermansyah
Ciamis -

Kabupaten Ciamis banyak memiliki tempat sejarah terutama berkaitan dengan era Kerajaan Galuh. Salahsatunya situs Astana Gede Kawali. Tempat ini bukan hanya sekadar makam, tapi merupakan ibu Kota Kerajaan Galuh sekaligus jejak akhir dari peradaban Kerajaan Sunda Galuh.

Astana Gede Kawali terletak di Dusun Indrayasa, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jaraknya sekitar 40 menit dari pusat perkotaan Ciamis. Astana Gede Kawali kini sebagai tempat wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Ciamis dan ditetapkan sebagai cagar budaya.

Di lokasi ini terdapat beberapa peninggalan Raja Kerajaan Galuh berupa batu prasasti, yang dikenal ada 6 prasasti yang ada di situs tersebut. Prasasti ini memiliki tulisan Sunda kuno, bahkan ada juga cetakan telapak tangan dan kaki salah seorang Raja Galuh yakni Prabu Niskala Wastukencana.

Ada juga batu tempat penobatan para Raja Galuh di Kawali. Konon, raja terakhir yang dinobatkan di tempat tersebut adalah Prabu Siliwangi sewaktu menerima tahta Kerajaan Galuh Pakuan pada tahun 1482.

Cetakan telapak tangan dan kaki salah seorang Raja Galuh yakni Prabu Niskala Wastukencana. Foto: Dadang Hermansyah

Selain prasasti ada juga batu tempat disemayamkannya abu jasad putri Diah Pitaloka (Dewi Citra Resmi) dan Prameswari serta Prabu Lingga Buana, yang gugur pada palagan Bubat sekitar tahun 1357.

Di Astana Gede Kawali ini juga terdapat dua makam Islam yakni Raden Singacala dan Pangeran Usman. Merupakan penyebar Agama Islam utusan Kesultanan Cirebon setelah masa Kerajaan Galuh berakhir.

"Astana Gede Kawali ini merupakan jejak akhir peradaban Kerajaan Sunda Galuh, meskipun setelahnya ada kerajaan kecil kemasyurannya tidak sebesar pada era Prabu Siliwangi," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Budi Kurnia, Jumat (17/9/2021).

Prasasti di Astana Gede Kawali Foto: Dadang Hermansyah

Budi mengatakan Astana Gede Kawali ini sangat penting dari aspek kesejarahan dan saat dikatakan menjadi pusat peninggalan Kerajaan Galuh. Setelah Islam masuk, situs ini dibuat makam. Astana Gede arti pemahamannya makam besar.

"Padahal di Astana Gede ini bukan hanya era Islam, tapi ada era sebelum Islam. Itu jejaknya ditandai dengan adanya punden tempat abu kremasi disimpan," ucapnya.

Menurut Budi Kerajaan Galuh dan Astana Gede ini berkaitan dengan sejarah dan peradaban di negeri ini. Sehingga bisa menyambungkan silaturahmi dengan seluruh peradaban Nusantara. Seperti pada era Mataram Kuno di mana Raden Sanjaya adalah keturunan Galuh di abad ke 8 dan Raden Wijaya dari Kerajaan Majapahit.

"Tahun 2022 nanti semoga bantuan dari Provinsi untuk penataan bisa cair sehingga pengunjung lebih betah di Astana Gede Kawali," pungkasnya.




(ern/ern)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork