Fenomena burung pipit berjatuhan dan mati massal di Balai Kota Cirebon, Jawa Barat, membetot perhatian publik. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginstruksikan agar lokasi kejadian disterilisasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon langsung merespons instruksi Kemenkes. Sejumlah petugas BPBD diterjunkan langsung ke lokasi burung pipit mati massal untuk menyemprotkan disinfektan.
"Ada lima titik (pohon) disemprot dengan cairan desinfektan. Ini perintah langsung dari Kemenkes. Ya sebagai antisipasi," kata seorang petugas dari Pengendalian dan Operasional (Dalops) BPBD Kota Cirebon Fadlan, Kamis (16/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadlan membenarkan penyemprotan disinfektan itu terkait burung pipit yang mati massal. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan kendaraan khusus. Petugas juga mengenakan APD lengkap.
Sebelumnya, petugas dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon bersama Provinsi Jabar telah melakukan uji laboratorium terhadap sampel burung pipit yang mati. Uji laboratorium dilakukan di Subang, Jawa Barat.
"Dari hasil PCR untuk influenza ND hasilnya negatif, uji patolog ada pendarahan pada kepala kemungkinan akibat jatuh dari pohon, kemudian pada organ dalam tidak menunjukkan ada perubahan," kata Kepala DKPP Jabar Jafar Ismail.
"Jadi bukan karena Avian Influenza, kemungkinan dari fenomena alam yang ekstrem itu kesimpulan sementara, karena uji bakteriologis masih belum kita terima hasilnya," ujar Jafar menambahkan.