Beragam mural bentuk kritik terhadap pemerintah muncul di sejumlah daerah di Jawa Barat. Selain itu, muncul kabar gembira soal nihil zona merah di Jabar.
Berikut rangkuman dalam Jabar hari ini :
Mural Kritik Pemerintah Bermunculan di Jabar
Coretan dinding berupa mural hingga grafiti bermunculan. Kritik terhadap pemerintah itu muncul di sejumlah tempat di Jawa Barat.
Di Bandung, coretan dinding bertuliskan 'Jadikan Koruptor Pahlawan Cara Firli Bahuri Berantas Korupsi' mejeng di Jembatan Viaduct, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung. Lokasinya terletak di dekat patung Tentara Pelajar.
Coretan yang ditujukan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ketua KPK Firli Bahuri itu tak hanya satu, tetapi ada dua. Satu lagi, coretan itu mejeng di tiang Jembatan Viaduct atau di seberang coretan pertama, tulisannya 'KPK Sakit Koruptor Bangkit Cara Firli Bahuri Berantas Korupsi'.
Belum diketahui kapan pastinya coretan tersebut muncul. Namun, sejumlah warga yang kerap beraktivitas di sekitar Viaduct mengatakan gambar tersebut baru muncul beberapa hari ke belakang. Tepatnya, saat ramai berita penghapusan mural bergambar mirip Presiden Jokowi di Bandung.
"Saya biasa lewat sini setiap pulang kerja, kalau coretan ini saya baru lihat ya. Kayaknya baru-baru, enggak sampai seminggu," ujar Hendra salah seorang sopir angkot yang kerap melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Belakangan coretan ini dihapus oleh petugas. penghapusan coretan itu melibatkan aparat Satpol PP dari kecamatan dan kepolisian. Staf Trantib Kecamatan Sumur Bandung Nina Kurniasari mengatakan, penghapusan coretan tersebut karena mengandung unsur-unsur penghinaan.
"Dihapus karena tulisannya memang tidak bertanggung jawab, ada unsur-unsur penghinaan. Ya mungkin bukan penghinaan lebih ke menjelekkan, ya seperti itulah," ujar Nina saat ditemui di lokasi coretan.
Selain di Bandung, coretan dinding juga muncul di daerah lain seperti di Karawang, sejumlah mural muncul di pusat kota Karawang. Mural-mural ini berisikan gambar dan tulisan yang mengkritisi pemerintah.
Pantaun di kawasan pertokoan, Jalan Tuparev, Karawang, mural bergambar sosok lelaki bertopi dibuat di rolling door sebuah toko, dengan tulisan 'URUS RAKYATMU JANGAN URUS MURALKU'. Tidak jauh dari lokasi itu, hadir mural bergambar sosok berseragam SD dengan wajah putih dan kedua matanya ditutup garis merah bertuliskan '404 Not Found' serta 'KAPAN TATAP MUKA KAMI SUDAH TIDAK MAMPU MEMBELI KUOTA' menghiasi tembok pertokoan. Sisi tembok lainnya terdapat tulisan 'MURAL KAMI BERLIPAT GANDA'.
Di Kota Cimahi juga muncul. Namun, berbeda dengan di kota lain di Cimahi kritikan dibuat menggunakan kertas yang kemudian di tempel.
Selebaran dengan tulisan 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' menutupi rambu lalulintas yang terdapat di Jalan Lurah, Kelurahan Karangmekar, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.
Pada selebaran berbahan dasar kertas HVS itu juga terpampang tulisan yang bunyinya 'melawan COVID-19 dan menolak dibodohi'. Namun ukuran tulisannya sangat kecil sehingga tak terbaca dengan jelas.
Berdasarkan pantauan detikcom pada Selasa (31/8/2021) selebaran tersebut ditempel di rambu lalulintas di sebelah kiri jalan. Sementara satu lagi ditempel pada papan promosi sebuah warung makan angkringan.
(dir/bbn)