Jabar Banten Hari Ini: Wamendes Dilaporkan ke Polda hingga Honor Nakes Disunat

Jabar Banten Hari Ini: Wamendes Dilaporkan ke Polda hingga Honor Nakes Disunat

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 30 Jul 2021 22:13 WIB
Postingan Wamendes PDTT Budi Arie yang membuat Demokrat Jabar buat laporan
Demokrat Jabar laporkan postingan ini di akun FB diduga milik Wamendes Budi Arie Setiadi/Foto: Tangkapan layar facebook
Bandung -

Honor dokter dan perawat di salahsatu rumah sakit di Serang, Banten diduga disunat. Tak hanya itu Demokrat Jabar mengadukan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi ke Polda Jabar.

Dua berita tersebut menyedot perhatian pembaca detikcom, Jumat (30/7/2021). Selain itu ada tiga berita lainnya yang dipilih redaksi. Berikut lima berita pilihan hari ini:

1. Objek Terbang di Bandung Pernah Terlihat di Meksiko

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Objek terbang misterius di langit Bandung pada Kamis (29/7/2021) sempat membuat heboh jagat media sosial. Selidik punya selidik, ternyata kejadian serupa juga pernah terlihat di langit Meksiko, tepatnya di NezahualcΓ³yotl.

Tayangan itu dibagikan oleh akun Instagram @betaufo pada 18 Juni 2020 lalu. Dalam keterangannya disebutkan, objek berwarna putih yang jumlahnya berkisar puluhan itu sering terlihat di sekitar Amerika Utara.

ADVERTISEMENT

Dalam video yang merupakan unggah ulang (repost) dari chileufo itu juga terlihat objek terbang misterius itu juga berkelap-kelip. Belum diketahui asal muasal dari benda tersebut dari penelusuran yang dilakukan detikcom.

Saat dikonfirmasi, saksi mata yang melihat pemandangan serupa di Bandung, Irman, mengiyakan apa yang dilihatnya pada Kamis (29/7) mirip dengan apa yang ditunjukkan tersebut.

"Kurang lebih sama (dengan benda asing di Meksiko), tapi yang saya lihat kemarin lebih banyak dan bentuknya juga kaya enggak beraturan gitu," ujar Irman saat dihubungi, Jumat (30/7).

Sementara itu, Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menyatakan objekt benda terbang itu bukan benda antariksa. Menurutnya, berdasarkan konfigurasinya itu benda yang muncul dalam video tersebut berubah. Sedangkan karakteristik benda antariksa konfigurasinya tetap.

Berdasarkan pengamatan Lapan, kata Thomas, kemungkinan benda yang berterbangan tersebut merupakan sejenis balon. "Jadi kemungkinan seperti objek balon yang dilepas. Kumpulan balon. Perlu dicari apakah ada acara pagi itu," tuturnya.

Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung juga memastikan benda asing tersebut bukan merupakan fenomena cuaca atau meteorologis. Berdasarkan pantauan BMKG, tidak terpantau adanya awan hujan pada waktu benda asing muncul dilaporkan.

"Dapat disimpulkan bahwa fenomena yang terlihat oleh masyarakat tadi pagi di langit dari wilayah Pasirkaliki, Kota Bandung, bukan merupakan fenomena meteorologis," kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dimintai konfirmasi wartawan.

Hingga kini objek benda terbang di langit Bandung yang muncul pada Kamis (29/7) pekan lalu masih menjadi teka teki yang belum terpecahkan.

2. Demokrat Jabar Laporkan Wamendes ke Polisi

DPD Partai Demokrat Jawa Barat melaporkan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi ke Polda Jabar. Pelaporan itu atas dugaan penyebaran berita bohong (hoaks) dan fitnah untuk menimbulkan kebencian kepada Partai Demokrat dan mahasiswa.

Pelaporan ini terkait unggahan karikatur yang diduga berita bohong dan fitnah di akun Facebook Budi Arie Setiadi. "Postingan yang diunggah pada tanggal 24 Juli 2021 pukul 11.53 WIB tersebut membuat kesan seolah-olah Partai Demokrat menjadi dalang demo mahasiswa yang tidak terjadi," ujar Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Asep Wahyuwijaya kepada detikcom, Jumat (30/7/2021).

Seperti dilihat detikcom, karikatur tersebut menggambarkan telapak tangan dengan masing-masing jari diisi oleh boneka yang menggambarkan sosok. Terlihat ada sosok berjas yang berkepala kursi di ibu jari, kemudian pria berkumis dan berekor tikus yang mengantungin dan memegang segepok uang di jari telunjuk.
Kemudian ada juga dua sosok di jari tengah dan jari manis yang tengah berkelahi. Dan sosok seperti pengemis di jari kelingking. Namun yang mencolok adalah tulisan DE-MO-K-RA-T. Gambar itu kemudian dilengkapi dengan tulisan Pakai 'Tangan Adik-Adik Mahasiswa Lagi Untuk Kepentingan Syahwat Berkuasanya #BONGKARBIANGRUSUH'.

Asep menilai, unggahan itu tak pantas diunggah oleh seorang pejabat publik. Ia pun mendesak agar Wamendes melakukan klarifikasi atas unggahannya itu kepada Partai Demokrat.

Sementara itu dikonfirmasi melalui pesan singkat, Budi Arie Setiadi enggan memberikan komentar. "No coment," ucap Arie kepada detikcom via pesan WhatsApp, Jumat (30/7/2021)

Sementara itu Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengaku belum menerima laporan polisi tersebut."Dari Polda Jabar belum terima. Nanti dikabarin," ucap Erdi saat dikonfirmasi, Jumat (30/7/2021).

Erdi mengatakan pihaknya masih akan mengecek soal laporan tersebut. Pihaknya belum memastikan apakah laporan tersebut lewat SPKT atau berbentuk aduan.

3. Fenomena Langka! Belasan Burung Pipit di Sukabumi Mati

Sebuah video matinya burung pipit secara misterius viral di tayangan YouTube. Di video berdurasi 55 detik itu memperlihatkan beberapa ekor burung mati disertai caption "Fenomena Alam Langka Burung-burung Mati".

Dari suara pria yang merekam video disebut peristiwa matinya burung itu terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Dalam video terlihat beberapa ekor burung tergeletak begitu saja di satu lokasi.

"Fenomena alam langka, pagi-pagi pas keluar tiba-tiba lihat banyak burung mati entah kenapa. Banyak banget burung pipit mati guys, enggak tahu kenapa. Lokasi di Sukabumi, pada mati burungnya," ucap suara pria dalam video yang dibagikan akun Youtube 'Ganesha Adventure' seperti dikutip detikcom, Jumat (30/7/2021).

Dari hasil penelurusan redaksi, pria yang mengambil video itu adalah Ahmad Yudha Ardiansyah. Sang perekam mengatakan peristiwa matinya burung pipit itu terjadi di Desa/Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

"Kronologinya hari Kamis jam 06.00 pagi, mau benerin air ke selokan. Terus kan di bawah rumah nenek itu ada kontrakan punya nenek saya, banyak anak-anak, aya naon (ada apa) kata saya. Mereka bilang ada burung mati. Ya sudah kata saya, karena saya pikir hanya satu. Lalu istri saya ke sana lihat, pas dilihat ternyata burung matinya ada 13 ekor," kata Yudha kepada detikcom, Jumat (30/7/2021).

Bangkai burung pipit itu kemudian dibuang oleh asisten rumah tangga Yudha. Dia mengatakan khawatir ada virus atau bakteri lain ditambah masa pandemi COVID-19. "Bangkainya langsung dibuang sama asisten rumah tangga, dibilang ada yang Covid lah, ada yang itulah. Khawatir virus atau bakteri lain, kan lagi khawatir soal itu. Lalu dibuang lah sama asisten rumah tangga," ujarnya.

Saat itu Yudha juga mendengar cerita dari tetangganya, beberapa hari sebelumnya juga ditemukan burung pipit yang mati misterius.

"Saya dapat cerita juga katanya hari Selasa (26/7) ada yang mati 5 ekor masih di sekitar situ, ya sudahlah saya pikir palingan dari pestisida udah. Tadi pagi saya kaget lagi menemukan ada dua ekor burung lagi mati lagi di lokasi yang sama. Lihat-lihat ke atas ada kabel listrik mungkin karena kesetrum menclok mati, enggak ada ternyata," tutur Yudha.

Dia sengaja merekam fenomena tersebut untuk memastikan penyebab kematian burung-burung pipit. "Tujuan saya nge-share saya ingin tahu kenapa matinya, kemudian di tempat lain, sama nggak sih kayak gini. Ketika dengar dari tetangga, Selasa ada yang mati lima, terus Kamis mati 13 dan tadi mati dua, waswas. Pertama, takut flu burung. Kedua, takut Covid atau airnya tercemar, karena saya juga punya kolam, takutnya saya makan ikan dikonsumsi," tuturnya.

4. Perpecahan Dadang-Sahrul Gunawan Saat Pandemi Disesalkan

Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan beberapa hari lalu curhat di media sosialnya mengenai posisinya yang tak mempunyai kewenangan apa-apa. Curhatannya itu dibalas dengan postingan Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui akun instagramnya. Isyarat pecah kongsi ini disayangkan banyak pihak.

Ketua DPD Demokrat Kabupaten Bandung Endang mengatakan sangat menyayangkan apabila pasangan tersebut pecah kongsi hanya karena curhatan di media sosial. "Saya kira kalau betul itu terjadi keretakan, sangat disayangkan," ujar Endang saat dihubungi detikcom, Jumat (30/7/2021).

Endang menilai kerenggangan tersebut akan mempengaruhi terhadap kinerja pemerintahan. Di tengah pandemi COVID-19 ini, pasangan yang berasal dari PKB dan NaDem tersebut harus kembali kompak.

"Seharusnya, kan sekarang pandemi masih melonjak, diperlukan penanganan serius, itu tidak akan berhasil kalau tanpa kekompakan. Bukan malah mikirin individu," ujar Endang.

Kemudian, ia menilai sikap saling sindir di media sosial merupakan perbuatan kekanak-kanakan. Curhatan seperti itu selayaknya menjadi pembahasan internal tanpa harus diketahui publik.

Pendapat yang sama juga dikatakan Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Bandung Agus Yasmin. "Enggak usah persoalan dua pejabat muncul ke permukaan. Itu kan seperti ABG, putus cinta begitu," ujar Yasmin.

Sementara itu Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi mengatakan, terkait saling sindir di medsos antara keduanya harus dikonfirmasi dahulu akar penyebabnya.

"Sebenarnya pertama-tama harus dikonfirmasi kepada kedua tokoh ini, tetapi kalau membaca postingan keduanya tampak saling bersaut. Karena saling bersaut, maka publik menghubungkan itu sebagai peristiwa saling sindir," katanya.

Karim menilai hal ini biasa terjadi, apalagi di masa pandemi COVID-19 saat ini yang di mana komunikasi banyak dilakukan secara virtual.
"Saya tidak kaget melihat peristiwa ini, karena dua alasan pertama fakta bukan madu pemimpin terpilih ini semakin singkat. Kedua, di tengah situasi menekan ini pertemuan antar kedua tokoh makin jarang dan selalu virtual itu hilangkan chemistry, sebab bagaimanapun pola komunikasi yang dijalani oleh seseorang akan berpengaruh terhadap suasana hati dan kedekatan orang-orang itu. Ketiga, bisa dipicu alasan teknis, apakah misalkan kesalahpahaman pembagian tugas atau ketidaksetujuan atas kebijakan yang diambil dan bisa juga partisipasi yang terhambat," ujarnya.

Meski demikian, Karim menyebut hal tersebut seharusnya tidak terjadi di tengah penanganan pandemi COVID-19. "Itu contoh buruk, berpikir yang etnosentrik dan egosentrik. Itu bukan hanya berdampak buruk bagi jalannya pemerintahan tapi berdampak buruk bagi kepatuhan terhadap protokol kesehatan, aturan pembatasan dan berbagai penanganan lainnya," tandasnya.

5. Honor Dokter dan Perawat di Serang Diduga Disunat

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia atau MAKI melaporkan adanya dugaan penyunatan honor tenaga kesehatan COVOD-19 di salah satu rumah sakit di Kota Serang ke Polda Banten. Laporan ini terkait adanya aduan puluhan dari dokter dan perawat ke organisasi ini.

Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengatakan, aduan ini terkait dengan sistem pembayaran honor nakes COVID-19 yang diduga dipotong di salah satu RS. Pemotongan bermula dari dimintanya tenaga kesehatan untuk membuka rekening di bank.

Pihak RS kemudian memegang ATM beserta buku tabungannya itu. Belakangan, saat saldo mereka diperiksa, ternyata sebagian honornya telah dipotong hingga setengahnya.

Boyamin memerinci, bahwa ada yang seharusnya menerima honor Rp 50 juta tapi malah dipotong dan saat dicek malah Rp 25 juta. Kemudian ada yang harusnya Rp 20 juta malah hilang setengahnya bahkan ada yang sisa Rp 7 juta. "Nyatanya nakes mencairkan saldo terakhir, dia belum pernah mengambil satu rupiah pun karena buku dan ATM nya itu tidak dipegang sama dia," ujarnya.

Laporan dugaan penyimpangan ini ia belum simpulkan siapa oknumnya. Karena honor yang langsung dari Kemenkes itu berkurang dari yang seharusnya menjadi hak sebagai nakes COVID-19.
'

Halaman 2 dari 5
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads