Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Selasa (13/4/2021) dari mulai Hengky Kurniawan jadi Plt Bupati Bandung Barat hingga Habib Bahar bantah ancam bunuh sopir taksi online.
Aa Umbara Tersangka, Hengky Kurniawan Ditunjuk Jadi Plt Bupati
Aa Umbara tersangkut kasus dugaan korupsi.Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan kini resmi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penetapan status Plt Bupati itu merujuk pada formulir berita yang diterbitkan Gubernur Jawa Barat Nomor 15/KU.12.01/Pem otda, tanggal 9 April 2021. Berdasarkan Undang-undang nomor 9 tahun 2019 tentang pemerintahan daerah, Gubernur tidak lagi menerbitkan surat keputusan (SK) Plt bupati melainkan diganti dengan formulir berita.
Informasi terkait penetapan dirinya sebagai Plt Bupati Bandung Barat menggantikan Aa Umbara terhitung sejak Senin 12 April 2021 dibenarkan langsung oleh Hengky Kurniawan.
"Iya betul saya sudah menjalani tugas sebagai Plt Bupati Bandung Barat," ujar Hengky saat dikonfirmasi.
![]() |
Hengky mengaku jika kondisi yang baru saja terjadi di lingkup pemerintahan Bandung Barat jadi kendala tersendiri untuk dilakoni. Hal itu bakal berdampak pada kinerjanya di kemudian hari.
"Shock itu pasti ada, kesedihan itu pasti ada. Kita sama sama selama 2,5 tahun ini kan ada memori. Kita harus kembalikan trust masyarakat dengan kerja yang kita buat. Kita tunjukkan bahwa Bandung Barat bisa bangkit dan jadi lebih baik," katanya.
Usai ditetapkan jadi Plt Bupati Bandung Barat dirinya langsung bergerak cepat. Dia menginventarisir semua permasalahan di tubuh Pemkab Bandung Barat dan menemukan banyak permasalahan.
"Langsung bergerak dan banyak informasi yang masuk. Misalnya di bagian rumah tangga ada sekitar Rp 3 miliar. Nah anggaran itu keperluannya untuk apa? ini yang masih tanda tanya dan harus dijelaskan," kata Hengky.
Habib Bahar Bantah Ancam Bunuh Sopir Taksi Online
Terdakwa Habib Bahar bin Smith kembali menjalani sidang kasus penganiayaan kepada Ardiansyah, sopir taksi online. Agenda sidang mendengarkan keterangan sejumlah saksi.
Sidang berlangsung di PN Bandung, hari ini, menghadirkan lima saksi. Mereka warga yang tinggal di Perumahan Bukit Cimanggu, Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Saksi dihadirkan dalam persidangan ini merupakan saksi yang melihat fakta dari kejadian penganiayaan tersebut. Habib Bahar yang menghadiri sidang melalui virtual sempat sempat emosi usai mendengarkan keterangan saksi ketiga bernama Putu.
Putu mengatakan bahwa Bahar sempat melontarkan teriakan ancaman untuk membunuh Ardiansyah. "Bohong kamu!" ucap Bahar.
Selain itu, Bahar menganggap keterangan yang disampaikan Putu, saat dirinya menginjak-nginjak Ardiansyah itu juga bohong. Dalam kesaksiannya, Putu dibangunkan oleh sang istri pada suatu hari pukul 23.00 WIB saat kejadian penganiayaan yang terjadi 2018.
"Saat saya menghampiri, saya dengar ada yang bilang 'jangan ikut, campur ini urusan rumah tangga'. Saya pergi ke pos minta bantuan karena si korban posisinya di mobil, seperti dicekik dan diinjak. Posisi saya dekat," ujar Putu.
Saat dikonfirmasi majelis hakim, Habib Bahar menuding keterangan Putu melenceng. "Hampir semuanya tidak benar, kalau menunjuk dengan bahasa tadi benar," ucap Bahar.
Begitu juga soal ancaman membunuh sopir taksi online tersebut, Bahar menepis pernyataan Putut. "Saya ancam bunuh, tidak benar itu," ucap Bahar.
Dia mengaku saat kejadian itu memukul korban. "Saya jawab tidak (menginjak), yang benar memukul," ucap Bahar.
Perbuatan Bahar ini mengakibatkan korban mengalami luka. Bahar didakwa dengan pasal 170 KUHP ayat (2) ke-1 tentang kekerasan dalam dakwaan pertama dan Pasal 351 KUHP ayat 2 tentang penganiayaan jo Pasal 55.
Cerita Horor di Balik Pembangunan Jembatan Cirahong Ciamis
Jembatan Cirahong merupakan sebuah tempat ikonik yang terletak di perbatasan Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa barat. Di balik keindahan heritage peninggalan Belanda itu, ternyata memiliki cerita misteri yang cukup menyeramkan.
Konon menurut orang tua dulu, pada saat pembangunannya jembatan ini memakan tumbal sepasang pengantin baru. Benar atau tidak, cerita ini sudah diketahui oleh warga setempat khususnya bagian wilayah Ciamis.
Menurut cerita, ketika Pemerintah Kolonial Belanda membangun jembatan (Jembatan Cirahong) dengan dua fungsi, yakni jalan rel kereta api dan jalan kendaraan. Sesepuh desa setempat bernama Sukasna didatangi perwakilan Pemerintah Kolonial Belanda. Lalu memberi kabar bahwa ada kejadian di luar nalar yang menghambat pembangunan.
Namun Pemerintah Kolonial Belanda tidak percaya begitu saja dan pembangunan jembatan tetap berjalan. Tapi kejadian mistis terus terjadi, dimana kondisi aliran Sungai Citanduy yang tiba-tiba naik dan besar padahal kondisi tidak ada hujan. Sehingga proses pembuatan pondasi terhambat.
![]() |
Pemerintah kala itu pun langsung teringat oleh perkataan sesepuh desa itu dan meminta bantuannya. Akhirnya Sukasna melakukan mediasi dengan sosok gaib yang dianggap penunggu sungai Citanduy.
Konon sosok gaib itu merupakan sepasang siluman ular yakni Aki Bohang dan Nyai Odah. Pasangan siluman itu merasa terganggu dengan pembangunan jembatan itu.
Hasil mediasi itu, agar pembangunan jembatan lancar, siluman tersebut memberikan syarat dan menjamin jembatan dapat bertahan ratusan tahun. Syarat itu adalah tumbal sepasang pengantin baru yang masih perawan dan perjaka dengan paras cantik dan tampan. Pengantin itu nantinya akan dijadikan anak angkat oleh siluman ular tersebut.
Pemerintah kolonial kemudian mencari pasangan pengantin baru untuk memenuhi syarat tersebut. Kemudian Pemerintah Kolonial Belanda mendapat informasi adanya buruh bangunan yang akan menikah. Setelah selesai akad nikah, orang suruhan langsung menjemput pengantin itu. Alasannya, diperintah atasannya untuk memberikan hadiah.
Setelah dijemput dan diculik, pengantin baru itu dibawa ke tempat pengecoran pondasi di tengah sungai. Pengantin itu diikat dengan sesaji yang disiapkan lalu mengecor pondasi dengan semen, sampai kedua pengantin baru itu terkubur hidup-hidup.
Diketahui, Jembatan Cirahong dibangun sekitar tahun 1893, panjang jembatan ini sekitar 202 meter. Lokasi ini menjadi sebuah tempat menarik, selain sebagai penghubung kereta api dan kendaraan, Jembatan Cirahong juga sering jadi tujuan wisata dan ngabuburit saat Ramadhan.
"Konon kata orang tua dulu, bahwa pembangunan Jembatan Cirahong ini pakai tumbal sepasang pengantin baru. Keduanya dikubur hidup-hidup. Katanya supaya jembatannya kuat," ujar Kepala Desa Pawindan Ahmad Kartoyo kepada detikcom.
Menurut Kartoyo, Jembatan ini pun terkenal menyeramkan karena kerap menjadi tujuan warga untuk bunuh diri. Konon di lokasi ini ada sosok gaib penunggu yakni Bah Rahong.
"Alhamdulillah sekarang warga dan pemuda yang jaga disini selalu siaga, memang terlihat dari raut wajah yang akan bunuh diri. Jadi langsung bisa dicegah," ungkapnya.
Cerita Kakek Penarik Becak yang Uangnya Dicuri Saat Salat di Masjid
Seorang kakek yang menangis setelah uangnya senilai jutaan rupiah raib digasak maling saat sedang salat di masjid viral di medsos TikTok dan buat warganet terenyuh. Setelah ditelusuri, kejadian itu terjadi di Masjid Islamic Center, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Pria tua di dalam video itu adalah Mang Olih, seorang tukang becak yang kerap nongkrong di sekitaran lokasi.
detikcom berkesempatan untuk berbincang dengan pemilik nama asli Olih Solihin, di rumah singgahnya yang berada di kawasan Jalan Raya Samarang, Kecamatan Tarogong Kidul. Kakek 62 tahun ini menjelaskan, peristiwa tersebut sebenarnya terjadi pada Kamis (8/4) lalu. Saat itu, dia baru pulang dari bank untuk mencairkan uang tabungan.
"Saya dari bank, cairkan uang bantuan ada sekitar Rp 1,2 juta. Di saku celana itu ada juga uang hasil narik becak sekitar Rp 70 ribu," ucap Olih.
Olih mengatakan selepas mencairkan uang, dia hendak kembali ke rumah. Namun, lantaran memasuki waktu salat dzuhur, dia memutuskan untuk mampir ke Masjid Islamic Center.
"Di sana saya salat. Uang itu disimpan di celana, celananya saya buka dan ganti sarung karena khawatir kotor," katanya.
Namun nahas, celana yang Olih simpan di dekat pilar masjid malah dicuri orang. Celana itu dicuri saat Olih sedang salat berjamaah.
"Pas saya lihat celananya sudah tidak ada. Dari situ saya... ya Allah sakit hati saya," kata Olih.
Olih mengaku sakit hati. Lantaran, selain duit sekitar Rp 1,3 juta, ponsel sang anak, kunci becak serta sejumlah surat berharga juga raib digondol maling.
"Tadinya uang itu saya mau betulkan HP anak saya untuk belajar," tutup Olih.
Video Olih sedang menangis histeris itu mendadak viral setelah salah satu pemilik akun TikTok bernama @adibanic membagikannya pada, Sabtu (10/4). Rini Herliani (31), pemilik akun tersebut mengatakan, dia mendapat kiriman video dari keluarga di Garut.
"Saya dapat kiriman video itu dari keluarga di Garut, karena saya menetap di Gresik. Setelah dapat video itu pas hari Sabtunya saya upload di Tiktok. Alhamdulillah, tidak menyangka respons dari netizen sebagus ini," kata Rini kepada detikcom di lokasi yang sama.
Akhmad Syarbini Terpilih Sebagai Ketua Umum IA-ITB Versi KLB 2021
Akhmad Syarbini, Alumni Teknik Geodesi ITB Angkatan 1986 terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) masa bakti 2021-2025 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar secara daring dan luring pada 10-11 April 2021.
Akhmad terpilih secara aklamasi dengan disaksikan oleh 55 orang peserta kongres yang hadir secara luring, dan 100 peserta yang hadir secara daring. Dalam siaran pers yang diterima detikcom disebutkan bahwa KLB IA-ITB dilaksanakan untuk menegakkan kembali kedaulatan anggota dan menjaga martabat organisasi.
"Diharapkan dengan terlaksananya KLB akan melahirkan organisasi IA-ITB yang dapat memberikan kontribusi sebesar-besarnya untuk alumni, almamater dan bangsa," bunyi dalam keterangan pers tersebut, yang diterima hari ini.
Dalam keterangannya, Akhmad Syarbini menyatakan mendapat amanat sebagai ketua umum untuk mengisi kevakuman kepengurusan sampai saat ini.
"Kenapa KLB dilaksanakan? karena ini amanah KLB, kita jaga kehormatan alumni ITB, kepengurusan pusat IA-ITB legitimasi dan legalitasnya dipertanyakan, makanya kami bersama beberapa anggota biasa sesuai pasal 6 AD/ART melaksanakan KLB," ujar Akhmad.
Seperti diketahui, pemilihan Ketua umum IA-ITB seharusnya telah dimulai pada 19 Februari lalu, dan rampung pada 27 Maret lalu. Tetapi jadwal Kongres X dan Pemilu IA-ITB mundur menjadi tanggal 16-17 April 2021.
"Saya secara aklamasi ditunjuk KLB menjadi Ketua Umum IA-ITB untuk mengisi kevakuman yang ada sampai saat ini, ada lima dewan pengawas. Kita inginkan perubahan AD/ART kita lakukan ke depan, kita dukung ITB lebih baik," ujarnya.
Andai nanti ada dualisme kepemimpinan, ujar Akhmad, ia harapkan KLB 2021 bisa menjadi acuan yang terbaik. "Saya menginginkan agar semua pihak saling menghargai, kita tidak perlu saling gugat atau menggugat, alangkah baiknya seluruh alumni ITB dan stakeholder alumni ITB mendorong supaya kepengurusan IA-ITB lebih solid dan membantu pemerintah untuk menyelesaikan masalah ekonomi dan kesehatan yang ditunggu masyarakat," katanya.