Tokoh Agama di Bandung: Bubarkan Kelompok Intoleran-Radikal

Tokoh Agama di Bandung: Bubarkan Kelompok Intoleran-Radikal

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Senin, 21 Des 2020 16:26 WIB
Tokoh Agama di Bandung Tolak Kelompok Intoleran
Tokoh Agama di Bandung tolak kelompok intoleran. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Bandung -

Sejumlah toko pemuka agama menolak adanya kelompok intoleran di Kota Bandung. Bahkan mereka mendesak agar pemerintah membubarkan kelompok intoleran dan radikal.

"Mendorong pemerintah bertindak tegas membubarkan kelompok maupun ormas yang terbukti intoleran, radikal dan bertentangan dengan ideologi negara Pancasila," ujar koordinator tokoh pemuka agama Kota Bandung, Wahyu Afif Al-Ghafiki, di kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Jalan Cicendo, Kota Bandung, Senin (21/12/2020).

Pernyataan itu merupakan salah satu dari sembilan poin deklarasi tokoh pemuka agama di Kota Bandung yang dibacakan oleh Wahyu. Deklarasi yang melibatkan sejumlah pemuka dari beragam agama yang ada di Indonesia ini dilakukan menyikapi kondisi bangsa akhir-akhir ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyu menilai saat ini kondisi bangsa Indonesia tengah marak gerakan radikal, separatisme, intoleransi dan terorisme. Hal ini dikhawatirkan bakal mengganggu keharmonisan antar masyarakat.

"Ini berangkat dari situasi keadaan bangsa yang saat ini terancam terhadap disintegrasi karena banyaknya potensi konflik yang akhir ini bisa semakin membesar diakibatkan perilaku anak bangsa yang satu di antaranya lebih mementingkan kelompoknya dibandingkan kesatuan dan persatuan bangsa," kata Wahyu.

ADVERTISEMENT

Tonton juga video 'Muhammadiyah: Daripada Beri Warning Radikal, Lebih Baik Berdialog':

[Gambas:Video 20detik]



Menurut Wahyu, saat ini banyak aksi-aksi yang berujung pada kekerasan, caci maki hingga saling sindir dan olok-olok. Sayangnya, kata Wahyu, aksi-aksi itu justru mengatasnamakan agama.

"Akhir-akhir ini situasi menjadi tidak baik ketika kemudian banyak sekali aksi-aksi yang muncul dengan kekerasan, caci maki, saling sindir, olok-olok yang kemudian berbahaya bagi kita ketika kemudian mengatasnamakan keagamaan," ucapnya.

Tokoh Agama di Bandung Tolak Kelompok IntoleranTokoh Agama di Bandung tolak kelompok intoleran. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)

Salah satu contohnya, kata Wahyu, insiden di Sigi, Sulawesi Tengah. Insiden pembantaian satu keluarga yang dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora itu perlu menjadi perhatian bersama.

"Juga di beberapa daerah ada separatis itu harus dipikirkan dengan mengedepankan proses perdamaian agar tak terjadi kekisruhan. Kita melihat kasus di Sigi, di mana keluarga itu dibantai. Itu dilandasi perilaku oleh adanya hal-hal bersifat agama," ucapnya.

"Kita tahu agama tidak mengajarkan membunuh orang lain membenci. Agama mengajarkan kedamaian saling menyayangi dan mengasihi. Bahasa itu makin berkurang," tutur Wahyu menambahkan.

Adapun berikut sembilan poin deklarasi tokoh agama di Kota Bandung yakni :

1. Mendukung sepenuhnya upaya Pemerintah untuk melanjutkan program-program pemerintah dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, pengentasan kemiskinan, pembangunan yang adil dan merata serta memperkokoh persatuan dan kesatuan umat beragama.

2. Mendukung sepenuhnya aparat Kepolisian dan TNI untuk menuntaskan perang terhadap kelompok intoleran, radikal, teror dan separatis yang telah mengusik ketentraman umat beragama dan merongrong keutuhan NKRI.

3. Mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi berbagai kasus kekerasan yang dilakukan oleh gerakan kelompok intoleran, radikal, dan teroris yang mengatasnamakan agama untuk menganiaya warga sipil dan melawan aparat negara. Karena tidak ada agama dan kepercayaan manapun yang mengajarkan intoleransi, terorisme maupun radikalisme.

4. Mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan aksi teror dalam bentuk apapun.

5. Mendukung penuh upaya Polri dan semua aparat keamanan negara untuk mengusut secara cepat dan tuntas aktor intelektual, jaringan pelaku intoleran, teror beserta motif, pola dan pergerakannya.

6. Mendukung dan mendesak pemerintah khususnya pihak keamanan untuk mengambil langkah yang tegas serta cepat dalam menangani gerakan radikal apapun yang merusak nilai-nilai luhur pancasila.

7. Mengajak seluruh rakyat Jawa Barat untuk menolak segala jenis gerakan radikal
dan memperkuat persatuan - kesatuan demi keutuhan NKRI.

8. Mendorong pemerintah bertindak tegas membubarkan kelompok maupun ormas yang terbukti intoleran, radikal dan bertentangan dengan ideologi negara Pancasila.

9. Mengajak masyarakat untuk bersama-sama bersatu-padu berperang melawan tindakan intoleransi, radikal dan teror termasuk di dunia maya dan menghindari berita-berita palsu yang menyebabkan keresahan hingga kekerasan di
masyarakat.

Halaman 2 dari 2
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads